Jumat, 25 November 2011

Tanah di Dukuh Tengah Terus Bergerak

SLAWI- Tanah di Dukuh Tengah, Desa Dukuh Benda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, hingga kini terus bergerak. Pergerakan tanah di dukuh yang dihuni oleh 96 Kepala Keluarga (KK) itu diperkirakan mencapai 30-50 centimeter per bulan. Warga mendesak pemerintah agar segera merelokasi mereka.

Warga RT 1 RW 6 Dukuh Tengah, Sakub (65) mengatakan, sejak puluhan tahun lalu tanah di Dukuh Tengah terus mengalami pergerakan. Puluhan KK di dukuh itu sudah direlokasi, namun masih ada sekitar 96 KK yang tinggal di daerah rawan longsor tersebut.

”Saat musim hujan sekarang ini, kami selalu waswas akan bahaya longsor,” katanya.
Menurut dia, janji pemerintah untuk merelokasi 22 rumah di Dukuh Tengah belum kunjung terealisasi. Padahal, tanah di dukuh itu terus bergerak. Intensitas pergerakan tanah tertinggi terjadi pada tahun 2009 lalu. ”Kami mendesak agar segera direlokasi. Katanya tanah untuk relokasi sudah ada,” terangnya.

Adapun Kepala Desa Dukuh Benda Sudiryo mengungkapkan, pergerakan tanah di dukuh itu setiap hari terjadi. Namun, intensitasnya rendah. Dalam sebulan, pergerakan tanah diperkirakan mencapai 30-50 centimeter. Jika kondisi itu dibiarkan, maka potensi longsor besar mengancam dukuh itu.
”Pihak desa sudah sering didatangi warga yang mempertanyakan relokasi. Kami hanya meminta warga untuk bersabar,” katanya.

Kejelasan

Lebih lanjut dikatakan, upaya Pemkab untuk merelokasi warga Dukuh Tengah belum ada kejelasan, walaupun tanah untuk relokasi telah disediakan. Pemkab telah menyediakan tanah sekitar 1 hektare yang masih berada di desa tersebut.

”Kami hanya bisa menunggu janji gubernur untuk direlokasi tahun 2012,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tegal, Sudaryono menjelaskan, penanganan tanah bergerak di Dukuh Tengah dilakukan oleh Pemkab, Pemprov dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemkab membantu penyediaan tanah relokasi dan tanah itu sudah dibebaskan. Adapun, Pemprov dan BNPB menyediakan perumahan dan infrastruktur di tempat relokasi.

”Rekomendasi gubernur sudah turun, tinggal menunggu kesiapan dari BNPB. Paling cepat relokasi dilakukan tahun 2012,” katanya.
”Secara umum Kecamatan Bumijawa rawan longsor,” katanya. (H64-49)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/11/25/167646/

0 komentar:

Posting Komentar