Jumat, 24 Februari 2012

Keroncong Rohani Anastasia Astutie Menjaga Asa

JAKARTA- Dari mana musik keroncong berasal? Dari Portugis? Bukan. Sekeyakinan sastrawan dan budayawan Remy Silado, musik keroncong adalah asli Indonesia. “Sejarah keroncong yang benar lahir di Tugu, dan tidak berasal dari Portugis,” katanya di Jakarta, belum lama ini dalam rilis Album ke-2 keroncong rohani bahasa Indonesia dan Jawa, Anastasia Astutie Hatiku Percaya, Pitados ing Gusti.

Sebelum sampai di Tugu, Tanjung Priok Jakarta, lanjut Remy, musik keroncong dibawa oleh Merke budak dari Goa. Meski pada mulanya musik keroncong identik dengan Moreska, atau musik bangsa Mor (Bangsa Arab yang beragama Islam). Dan pada mulanya lagi keberadaan keroncong dibuat untuk merukunkan Islam dan Kristen. “Karena itu di Portugis tidak ada keroncong. Karena keroncong asli ada kencrungnya. Dan karenanya, harmoni musik keroncong itu pada mulanya harmoni musik gereja Protestan.” tutur dia.

Keteduhan

Pengajar filsafat dan budayawan Romo Mudji Sutrisno, mengatakan pada perjalanannya lebih jauh,   membuat bahasa Jawa menjadi salah satu penjaga setia musik keroncong. “Sebab musik keroncong membawa keteduhan. Pola musik keroncong pun paling dekat dengan rakyat,” katanya.

Karena itu, ketika tiga legenda keroncong Anastasia Astutie, Waljinah dan Mus Mulyadi merilis album keroncong rohani bahasa Indonesia dan Jawa, Anastasia Astutie  Hatiku Percaya, Pitados ing Gusti, dia menyambut gembira. Sebab, meski mengusung semangat keKristenan dengan lirik-liriknya, secara musikal dimatangkan oleh penata musik dan pemusik Koko Thole, yang dikenal sebagai muslim yang soleh. Via album yang disebar Hosana Music itu, semangat awal dibuatnya musik keroncong sebagai penyatu umat muslim dan nasrani, kembali menguat.

 Mus Mulyadi yang kebagian menyanyikan tiga lagu di album itu tidak berharap banyak. Dia mengatakan, musik keroncong dapat lestari dan dijaga kelangsungannya. Hal senada dikatan Anastasia Astutie, yang mendedikasikan album dalam format CD, DVD dan kaset ini demi kelestarian keroncong sekaligus sebentuk rasa keberserahan dirinya kepada Tuhan.

Album yang merangkum 10 lagu religi ini, dimata Remy bukan berarti tanpa cela. Menurut dia, meski Anastasia mampu menyanyi keroncong dengan sangat baik, tapi tidak semua lagu mampu dia nyanyikan dengan pas dan laras.  (G20-91)
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/25/178330/Keroncong-Rohani-Anastasia-Astutie-Menjaga-Asa-

0 komentar:

Posting Komentar