BELAKANGAN ini banyak oknum PNS yang kedapatan berkeliaran diluar jam kerja, khususnya PNS Pemkab Tegal. Kondisi itu harusnya ada langkah tindakan penertiban dan jika perlu PNS bersangkutan mendapat teguran maupun sanksi dari atasannya.
Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin banyak PNS yang melakukan indisipliner. Imbasnya, citra instansi di Pemkab Tegal dapat tercoreng dan memalukan.
“Kami banyak melihat PNS yang dalam jam kerja sudah berada di supermarket, atau di area yang bukan dinasnya. Ini kan tidak patut dan perlu mendapat teguran oleh atasan masing-masing,” kata anggota Komisi I Bidang Pemerintahan dari FPDI Perjuangan, H Syamsul Maarif.
Dikatakan dia, jika dibiarkan, pihaknya khawatir hal itu bakal merusak citra PNS dan instansi Pemkab Tegal dimata masyarakat. Belum lagi jika tidak ada penertiban atau langkah preventif, bisa berakibat tingkat indisipliner PNS semakin parah dan itu tidak diharapkan bersama. Belum lagi, ungkapan sinis yang keluar dari mulut masyarakat sangat menyakitkan dalam menghujat kondisi PNS yang berada diluar kantornya saat jam dinas.
Menurut dia, hal itu harus ada langkah kongkrit dari perangkat yang bertugas mengambil tindakan tegas terhadap PNS nakal. Minimalnya, harus segera dilakukan operasi penertiban bagi PNS nakal agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. “Kami yakin, jika dibiarkan kenakalan PNS seperti itu akan semakin bertambah,” ucapnya.
Sementara, masih menurut dia, yang membuat dirinya miris adalah ungkapan spontan dari masyarakat yang melihat ulah PNS seperti itu. Selain menghujat, masyarakat juga terkesan mengutuk tindakan PNS nakal itu. “Tidak malu makan gaji tapi korupsi waktu. Bisanya makan uang rakyat tetapi tidak bertanggung jawab,” pungkas dia mensitir hujatan sejumlah masyarakat terhadap pegawai nakal. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/13 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar