Magelang, CyberNews. Sudah menjadi kebiasaan, saat bulan puasa tiba sering didapati beberapa organisasi keagamaan mulai melakukan sweeping terhadap warung-warung makan. Mereka meminta agar warung-warung makan itu tidak membuka dagangannya pada siang hari.
“Tindakan seperti itu sebenarnya tidak pada tempatnya. Bahkan menjadi aneh. Karena kita yang puasa, seolah-olah minta diistimewakan,” kata Wakil Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Ahmad Majidun SAg MA, Selasa (16/8).
Padahal puasa itu menjadi ibadah yang istimewa, karena hanya menjadi urusan antara manusia dengan Allah SWT. Orang lain tidak akan tahu apakah kita betul betul puasa atau pura pura puasa. “Jadi tidak ada hubungannya antara kita yang puasa dengan warung yang buka siang hari,” tandasnya.
Menurutnya, alangkah lebih arif dan bijaksana bila saat bulan Ramadhan tidak ada sweeping. "Biarkan semua itu berjalan normal seperti hari-hari biasa. Biarkan para pengusaha warung makan berdagang seperti biasa. Karena justru dari situasi yang seperti itu, hikmah dan esensi puasa akan lebih terasa," ujarnya.
Ahmad Menyitir sebuah Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim yang menuturkan, Rosulullah bersabda jika setiap amal manusia itu terdapat pahala yang terbatas kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku (Allah) dan Aku (Allah) yang membalasnya.
Karena itu akan menjadi sangat naïf dan tidak adil, bila ada segolongan orang bertindak memaksa pihak lain demi untuk menghormati orang yang tengah berpuasa. Menurut dia, tindakan itu bukan perilaku pengikut Rasulullah bila memaksa orang lain untuk menghormati diri sendiri.
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/08/16/93839/
Selasa, 16 Agustus 2011
Ormas Diminta Tidak Merepotkan Orang lain
07.06
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar