Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan melelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dengan rencana target indikatif Rp1 triliun pada 23 Agustus 2011.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, menyebutkan, lelang suku negara itu untuk memenuhi sebagian dari pembiayaan APBN 2011.
Ada lima seri sukuk negara yang akan dilelang yaitu seri IFR0005, IFR0007, IFR0006, IFR0010, dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S) seri 24022012, dengan setelmen dilakukan pada 23 Agustus 2011.
IFR0005 akan jatuh tempo 15 Januari 2017 dengan imbalan 9,0 persen. IFR0007 jatuh tempo 15 Januari 2025 dengan imbalan 10,25 persen. IFR0006 akan jatuh tempo 15 Maret 2030, dengan imbalan 10,25 persen. IFR0010 akan jatuh tempo 15 Februari 2036 dengan imbalan 10,00 persen. Sementara SPN-S 24022012 akan jatuh tempo 24 Februari 2012 dengan pembayaran imbalan secara diskonto.
Penjualan SBSN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka menggunakan metode harga beragam.
Penerbitan SBSN dengan cara lelang ini menggunakan aset berupa barang milik negara (BMN) yang telah mendapatkan persetujuan DPR melalui surat dari DPR Nomor AG/5641/DPR RI/VII/2011 tanggal 5 Juli 2011 perihal Persetujuan Penggunaan BMN sebagai aset SBSN.
Sementara itu pada lelang tanggal 16 Agustus 2011, pemerintah menyerap dana Rp9,40 triliun dari lelang lima surat utang negara (SUN) dari penawaran yang masuk sebesar Rp22,41 triliun.
Jumlah Rp9,40 triliun terdiri dari SPN03111118 sebesar Rp1,3 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 3,75 persen akan jatuh tempo 18 November 2011.
SPN12120818 sebesar Rp1,80 triliun, dengan imbal hasil/harga 4,42 persen , akan jatuh tempo 18 Agustus 2012. FR0055 sebesar Rp0,85 triliun, dengan imbal hasil 6,17 persen , tingkat kupon 7,38 persen, dan akan jatuh tempo 15 September 2016.
FR0053 sebesar Rp1,45 triliun, dengan imbal hasil 6,93 persen, tingkat kupon 8,25 persen, dan akan jatuh tempo 15 Juli 2021.
FR0058 sebesar Rp4,00 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,94 persen dan tingkat kupon 8,25 persen, akan jatuh tempo 15 Juni 2032.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
0 komentar:
Posting Komentar