TRIBUNJOGJA.COM - Bulan puasa adalah bulan penuh pertobatan. Inilah cara mengatasi tujuh sikap dan perbuatan yang bisa menjatuhkan Anda ke dalam kehancuran.
1. Malas.
Malas bisa diawali dari menunda-nunda pekerjaan, seperti menunda follow up klien, menunda untuk mengejar target sehingga akhirnya semua pekerjaan terbengkalai. Untuk menghindari kemalasan, cobalah untuk:
* Memotivasi diri. Pacu diri Anda dengan hal-hal yang membuat Anda termotivasi. Misalnya, kalau target pekerjaan tercapai Anda akan mendapat bonus yang bisa dipakai untuk rencana berlibur.
* Tidak perlu lakukan semua sekaligus, pecahlah jadi beberapa hal kecil dan lakukan satu per satu. Mulailah dari yang termudah atau yang paling mendesak. Jika itu sudah selesai Anda akan menyadari betapa semua pekerjaan bisa diselesaikan.
* Jangan menunda. Ini adalah salah satu bentuk kemalasan. Jika semakin ditunda maka daftar yang harus Anda lakukan juga semakin bertumpuk dan Anda akan semakin malas.
2. Hawa nafsu.
Godaan ini yang paling sulit dihadapi sebagian orang. Hawa nafsu yang dimaksud adalah terhadap orang lain, terutama di luar pasangan yang sah. Ada baiknya jika Anda mencoba cara ini untuk menahan godaan nafsu.
* Hargai hubungan Anda dengan pasangan. Ciptakan hubungan yang hangat dan mesra agar lebih kuat menghadapi godaan pihak ketiga. Jika godaan tetap datang, coba pikirkan akibat perbuatan Anda bagi hubungan Anda dengan pasangan.
* Batasi hubungan dengan pihak penggoda. Jangan memberi pembenaran untuk setiap interaksi Anda dan si penggoda. Jauhilah sebisa mungkin.
3. Emosional.
Sebenarnya marah adalah hal wajar, namun yang negatif kalau Anda terlalu mudah marah akibat hal-hal kecil dan meledak-ledak, cobalah terapi ini:
* Tarif napas dalam. Mengatur pernapasan mengurangi keinginan Anda untuk marah-marah. Ada baiknya jika Anda mengikuti olahraga khusus pernapasan seperti yoga, agar emosi lebih terkendali.
* Pikirkan manfaatnya apakah perlu Anda marah? Ingat, marah juga menghabiskan energi. Apakah itu masalah yang cukup besar sehingga Anda perlu membuang energi, pikiran, dan emosi yang berharga? Pikirkan dampak jangka panjangnya jika Anda marah saat itu.
* Tinggalkan tempat itu sebentar jika Anda merasa ingin meledak. Tenangkan pikiran Anda dulu, baru kemudian dibahas kembali sumber kemarahan Anda.
4. Serakah.
Seringkali ini dihubungan dengan materi dan kekuasaan. Orang yang serakah tidak pernah puasa dengan apa yang dimilikinya dan selalu ingin lebih banyak lagi. Seringkali sampai rela mengambil risiko besar demi memenuhi keinginannya itu, dan inilah yang biasanya membuat mereka terjatuh. Jangan sampai seperti itu, cobalah untuk:
* Katakan pada diri sendiri bahwa jangan sampai uang yang "menyetir" Anda. Mengejar keuntungan dalam berbisnis atau penghasilan yang tinggi memang bagus, namun jangan kehilangan integritas Anda.
* Tentukan apa yang penting dalam hidup Anda. Selain uang, banyak hal lain yang berharga dalam hidup, misalnya keluarga atau kasih sayang. Coba tanyakan pada diri sendiri, mana yang terpenting bagi Anda.
5. Iri hati.
Banyak kejahatan yang didorong karena perasaan iri terhadap sesuatu yang menjadi milik orang lain. Karena itulah iri hati juga termasuk dosa besar yang harus dihindari dengan cara:
* Bersyukur. Inilah hal yang paling utama untuk menjauhi iri hati. Bersyukur dengan apa yang Anda miliki sekarang. Jangan terus menerus menganggap "rumput tetangga lebih hijau", tapi cobalah cara pandang lain. Misalnya, tetangga Anda mungkin punya mobil lebih banyak, namun Anda punya lebih banyak orang yang mengasihi.
* Cintai diri sendiri, agar Anda tak perlu iri pada orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang punya potensi dan kelebihan, tak terkecuali diri Anda. Jangan terfokus pada kekurangan, namun gali dan munculkan kelebihan diri Anda.
6. Rakus.
Mirip dengan keserakahan, namun kerakusan biasanya berhubungan dengan makanan. Sifat ini tak hanya membuat berat badan Anda terus bertambah, tapi makan apa pun secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit. Lakukan ini untuk menghindarinya:
* Jangan menyantap makanan yang bisa memancing Anda untuk makan berlebihan. Misalnya, hindari junk food karena kita cenderung untuk menyantapnya dalam jumlah banyak.
* Jangan makan di saat sedang kesal atau sedih. Pada sebagian orang makanan menjadi tempat penyaluran emosinya sehingga Anda merasa kesedihan atau kekesalan terobati melalui makanan.
7. Sombong.
Boleh saja merasa bangga, tapi jika berlebihan bisa mengarah pada kesombongan. Orang yang sombong dapat memancing kebencian dan iri hati orang lain. Jangan sampai Anda terjebak pada kesombongan itu, hindarilah dengan cara:
* Kurangi bicara. Ketika meraih prestasi, coba tahan keinginan Anda untuk membicarakannya. Tak semua orang ingin mendengar dan berbagi kebahagiaan itu. Bicarakan saja pada orang-orang terdekat atau yang benar-benar ingin tahu tentang berita tersebut. Cara yang paling ampuh, jangan bercerita panjang lebar jika tidak ditanya.
* Bersikap rendah hati, ingatlah "di atas langit masih ada langit". Jadi, meskipun misalnya Anda ahli di bidang tertentu, masih ada orang lain yang lebih ahli daripada Anda. Jangan sampai Anda termakan bualan dan kata-kata sendiri.
Sumber Berita : (Majalah Chic/Primanila Serny)
1. Malas.
Malas bisa diawali dari menunda-nunda pekerjaan, seperti menunda follow up klien, menunda untuk mengejar target sehingga akhirnya semua pekerjaan terbengkalai. Untuk menghindari kemalasan, cobalah untuk:
* Memotivasi diri. Pacu diri Anda dengan hal-hal yang membuat Anda termotivasi. Misalnya, kalau target pekerjaan tercapai Anda akan mendapat bonus yang bisa dipakai untuk rencana berlibur.
* Tidak perlu lakukan semua sekaligus, pecahlah jadi beberapa hal kecil dan lakukan satu per satu. Mulailah dari yang termudah atau yang paling mendesak. Jika itu sudah selesai Anda akan menyadari betapa semua pekerjaan bisa diselesaikan.
* Jangan menunda. Ini adalah salah satu bentuk kemalasan. Jika semakin ditunda maka daftar yang harus Anda lakukan juga semakin bertumpuk dan Anda akan semakin malas.
2. Hawa nafsu.
Godaan ini yang paling sulit dihadapi sebagian orang. Hawa nafsu yang dimaksud adalah terhadap orang lain, terutama di luar pasangan yang sah. Ada baiknya jika Anda mencoba cara ini untuk menahan godaan nafsu.
* Hargai hubungan Anda dengan pasangan. Ciptakan hubungan yang hangat dan mesra agar lebih kuat menghadapi godaan pihak ketiga. Jika godaan tetap datang, coba pikirkan akibat perbuatan Anda bagi hubungan Anda dengan pasangan.
* Batasi hubungan dengan pihak penggoda. Jangan memberi pembenaran untuk setiap interaksi Anda dan si penggoda. Jauhilah sebisa mungkin.
3. Emosional.
Sebenarnya marah adalah hal wajar, namun yang negatif kalau Anda terlalu mudah marah akibat hal-hal kecil dan meledak-ledak, cobalah terapi ini:
* Tarif napas dalam. Mengatur pernapasan mengurangi keinginan Anda untuk marah-marah. Ada baiknya jika Anda mengikuti olahraga khusus pernapasan seperti yoga, agar emosi lebih terkendali.
* Pikirkan manfaatnya apakah perlu Anda marah? Ingat, marah juga menghabiskan energi. Apakah itu masalah yang cukup besar sehingga Anda perlu membuang energi, pikiran, dan emosi yang berharga? Pikirkan dampak jangka panjangnya jika Anda marah saat itu.
* Tinggalkan tempat itu sebentar jika Anda merasa ingin meledak. Tenangkan pikiran Anda dulu, baru kemudian dibahas kembali sumber kemarahan Anda.
4. Serakah.
Seringkali ini dihubungan dengan materi dan kekuasaan. Orang yang serakah tidak pernah puasa dengan apa yang dimilikinya dan selalu ingin lebih banyak lagi. Seringkali sampai rela mengambil risiko besar demi memenuhi keinginannya itu, dan inilah yang biasanya membuat mereka terjatuh. Jangan sampai seperti itu, cobalah untuk:
* Katakan pada diri sendiri bahwa jangan sampai uang yang "menyetir" Anda. Mengejar keuntungan dalam berbisnis atau penghasilan yang tinggi memang bagus, namun jangan kehilangan integritas Anda.
* Tentukan apa yang penting dalam hidup Anda. Selain uang, banyak hal lain yang berharga dalam hidup, misalnya keluarga atau kasih sayang. Coba tanyakan pada diri sendiri, mana yang terpenting bagi Anda.
5. Iri hati.
Banyak kejahatan yang didorong karena perasaan iri terhadap sesuatu yang menjadi milik orang lain. Karena itulah iri hati juga termasuk dosa besar yang harus dihindari dengan cara:
* Bersyukur. Inilah hal yang paling utama untuk menjauhi iri hati. Bersyukur dengan apa yang Anda miliki sekarang. Jangan terus menerus menganggap "rumput tetangga lebih hijau", tapi cobalah cara pandang lain. Misalnya, tetangga Anda mungkin punya mobil lebih banyak, namun Anda punya lebih banyak orang yang mengasihi.
* Cintai diri sendiri, agar Anda tak perlu iri pada orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang punya potensi dan kelebihan, tak terkecuali diri Anda. Jangan terfokus pada kekurangan, namun gali dan munculkan kelebihan diri Anda.
6. Rakus.
Mirip dengan keserakahan, namun kerakusan biasanya berhubungan dengan makanan. Sifat ini tak hanya membuat berat badan Anda terus bertambah, tapi makan apa pun secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit. Lakukan ini untuk menghindarinya:
* Jangan menyantap makanan yang bisa memancing Anda untuk makan berlebihan. Misalnya, hindari junk food karena kita cenderung untuk menyantapnya dalam jumlah banyak.
* Jangan makan di saat sedang kesal atau sedih. Pada sebagian orang makanan menjadi tempat penyaluran emosinya sehingga Anda merasa kesedihan atau kekesalan terobati melalui makanan.
7. Sombong.
Boleh saja merasa bangga, tapi jika berlebihan bisa mengarah pada kesombongan. Orang yang sombong dapat memancing kebencian dan iri hati orang lain. Jangan sampai Anda terjebak pada kesombongan itu, hindarilah dengan cara:
* Kurangi bicara. Ketika meraih prestasi, coba tahan keinginan Anda untuk membicarakannya. Tak semua orang ingin mendengar dan berbagi kebahagiaan itu. Bicarakan saja pada orang-orang terdekat atau yang benar-benar ingin tahu tentang berita tersebut. Cara yang paling ampuh, jangan bercerita panjang lebar jika tidak ditanya.
* Bersikap rendah hati, ingatlah "di atas langit masih ada langit". Jadi, meskipun misalnya Anda ahli di bidang tertentu, masih ada orang lain yang lebih ahli daripada Anda. Jangan sampai Anda termakan bualan dan kata-kata sendiri.
Sumber Berita : (Majalah Chic/Primanila Serny)
0 komentar:
Posting Komentar