KRAMAT - Sedikitnya 1.232 hektar (Ha) tanaman padi milik petani Desa Kertayasa, Kecamatan Kramat diserang hama tikus. Kondisi tersebut berlangsung selama musim tanam (MT) pertama di tahun ini. Seluruh petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Salah seorang petani, Radi (38) menuturkan, akibat tanaman padinya diserang hama tikus, maka dirinya harus rela menanggung kerugian yang cukup lumayan besar. Warga Desa Kertayasa ini mengaku, tanah seluas setengah hektar yang ditanami padi miliknya itu hanya mampu menghasilkan padi 50 kg. Padahal dalam kondisi normal bisa menghasilkan sedikitnya 11 kuintal. “Kendalanya hanya hama tikus saja. Kalau hama lainnya masih bisa ditangani. Kami kuwalahan menghadapi hama ini. Untuk itu, kami minta agar dinas mampu mencarikan solusinya. Sehingga kami sebagai orang kecil bisa menikmati sebagaimana yang kami harapkan,” ucapnya prihatin, Kamis (5/5).
Berhubung hingga kini belum ada penyelesaian terhadap hama tikus tersebut, maka penanaman padinya dihentikan untuk sementara waktu. Radi mengaku, penanaman bakal dimulai pada bulan Juni mendatang. Hal ini menurutnya, guna mengantisipasi kerugian yang membengkak. “Penanaman kami hentikan dulu. Kami tidak ingin kerugian kami tambah banyak,” akunya.
Sementara, Kepala Desa Kertayasa Sutejo membenarkan kondisi yang tengah melanda tanaman padi di wilayah kerjanya. Guna mengantisipasinya, pemerintah desa setempat dibantu warga sekitar melakukan gropyokan di sekitar tanaman padi. Selain dibantu warga, pihaknya juga mengerahkan tim anjing pemburu tikus, sedikitnya lima ekor.
“Kami melakukan gropoyokan setiap hari sampai tikus yang sudah merusak tanaman padi disini, hilang dan musnah. Sampai dengan hari ini (kemarin, red) sudah berlangsung selama 10 hari,” tuturnya.
Sumber Berita : Radar Tegal, 5 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar