ANGGOTA DPR RI Dapil Jateng IX dari Komisi VII, Dewi Aryani SSos MSi, Rabu (4/5) sore kembali melakukan resesnya di wilayah dapilnya. Reses dihelat di kediaman Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kramat PDIP, Agung, Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat. Kegiatan reses tersebut tampak meriah dengan iringan orgen tunggal serta penyanyi-penyanyi pilihan.
Dalam kesempatan itu, Dewi Ariyani mengaku tidak akan ber-money politik dalam merangkul kader-kadernya. Wanita yang mengenakan baju berwarna putih dan celana putih ini hanya ingin mensosialisasikan program pelayanan gratis penambahan jaringan aliran listrik. Dimana sejumlah rumah warga sekitar, masih ada yang belum tersentuh dengan aliran listrik. Padahal menurutnya, kondisi demikian tidak perlu dicemaskan. "Sering terjadi, warga salah pengertian. Padahal sebenarnya, penambahan jaringan listrik, tidak ada biayanya alias gratis. Untuk itu, bila warga hendak memasangnya, khususnya yang belum ada jaringan listriknya, secepatnya melapor ke pemerintah desa setempat,” katanya.
“Kami tidak ingin ber-money politik dalam mencari kader maupun suara. Kami lebih cenderung membantu warga yang tidak mampu, khususnya bagi pemilik rumah yang belum dialiri listrik,” lanjutnya.
Dijelaskannya, bahwa anggaran penambahan jaringan listrik sudah ditanggung pemerintah. Yakni melalui APBD serta APBN. Selain itu, pihak PLN juga sudah mengalokasikan dana sendiri. Karenanya, jika masih ada warga yang rumahnya belum dialiri listrik, secepatnya pihak desa setempat mengupayakannya. “Kalau PLN setempat tidak mau menanggapi, silahkan menghubungi kami atau pengurus PDIP setempat. Dan kami akan menindaklanjutinya ke pusat,” janjinya.
Kegiatan reses yang dihadiri ratusan kader PDIP Kabupaten Tegal ini, Dewi mengingatkan kepada pengurus PAC sekitar agar secepatnya mendatakan dirinya masing-masing. Karena dalam waktu dekat ini, seluruh pengurus PAC PDIP se-Kabupaten Tegal bakal mendapatkan asuransi jiwa. “Semuanya didata dulu. Baik anak ranting, ketua ranting serta pengurus PAC. Setelah terkumpul di PAC, nanti pihak kami akan membawa data tersebut ke Bank Bumi Putera untuk mendapatkan asuransi kesehatan, kematian dan pengobatan. Jujur, dana ini milik pribadi saya sendiri. Karena itu, tolong kami dibantu agar datanya segera dikumpulkan,” jelasnya.
Selain kader PDIP, hadir pula dalam kesempatan itu, Asisten Manager Perencanaan PLN APJ Kota Tegal, Asep, dan Manager PLN APJ Tegal Timur, Muji, didampingi beberapa petugas PLN lainnya.
Menanggapi masalah penambahan jaringan listrik, Asep menyatakan, bahwa pelanggan listrik di Kabupaten Tegal, baru 64,39 persen dari jumlah rumah. Nominal jumlah pelanggannya, 290.323 rumah. “Jumlah itu terhitung bulan April tahun ini,” imbuhnya.
Kendala penambahan jaringan listrik, kata Asep, biasanya karena terhalang oleh situasi. Seperti harus melalui hutan, atau pepohonan yang rimbun. Alasan kendala itu, karena jaringan yang dimiliki PLN khususnya Jawa Tengah, masih menggunakan multi grounding. Dimana jaringan tersebut, sangat rentan dengan gesekan batang pohon. “Kabel yang tersentuh dengan batang pohon, itu akan mengakibatkan mati lampu atau konsleting. Sebab itulah, kami agak kesulitan jika penambahan jaringan listrik kepada warga yang bermukim di tengah hutan. Sebagai contoh, di Jatinegara dan Kabupaten Brebes. Di lokasi itu, kami tidak bisa bebas menambah jaringan. Dan kami pun tidak berani menebang pohon tanpa seijin yang berwenang,” akunya.
Dirinya tak menampik, semua pernyataan Dewi Ariyani bahwa penambahan jaringan listrik, memang gratis. Menurutnya, bagi pelanggan baru, sama sekali tidak dimintai dana. “Bila ada warga yang hendak pasang listrik, silahkan saja. Kami tidak minta biaya. Dan kalau mau pasang, kami mewanti-wanti, jangan sekali-kali melalui calo atau perantara. Warga langsung datang saja ke kantor kami,” pungkasnya.Sumber Berita : Radar Tegal, 5 Mei 2011
1 komentar:
Waooow... Listrik Pulsa... pancen Top Markotop... hehehehehe
Posting Komentar