SEORANG janda beranak lima, tampak terkulai lemas di tempat tidurnya. Di kamar yang sempit itu, wanita yang diketahui bernama Warih (55) warga RT 02 RW 02 Desa Kertayasa Kecamatan Kramat ini, divonis telah mengidap penyakit kanker serviks ganas sejak 4 bulan silam.
Warih tidak bisa berbuat banyak untuk mengobati penyakit yang kanker yang menyerang alat kemaluannya. Sebab, pengobatan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan janda beranak 5 dengan cucu 7 orang ini, tidak memiliki biaya sama sekali. Warih hanya bisa berdoa dan terus berdoa saja.
"Kata dokter, biayanya sampai Rp 150 juta," kata Warih seraya menahan sakitnya, saat ditemui koran ini di kediamannya, Kamis (13/10). Awal kisah dia mengidap penyakit itu, Warih mengaku ada benjolan kecil di alat kelaminnya. Kala itu, wanita yang dulu pernah berprofesi sebagai penjual kupat Bongkok di Jalan KH Mukhlas Kota Tegal ini, bergegas menuju ke dokter spesialis guna menanyakan penyakitnya. Namun setelah konsultasi dengan dokter, Warih disarankan untuk chek up ke RSUD Kardinah atau ke RS Mitra Keluarga Tegal.
Kemudian Warih pun mengikuti saran dari dokter tersebut. Tetapi, lagi-lagi para dokter di RS tersebut tidak sanggup menangani penyakit yang diderita Warih. Alasannya, karena penyakit yang diderita Warih sudah kategori stadium II.
Warih bingung tidak tahu harus bagaimana. Pasalnya, pihak RS tersebut, menyarankan agar Warih dirawat di Jakarta atau di Semarang. Mereka juga yang memvonis dirinya mengidap kanker vagina (serviks, Red) ganas.
Warih mengaku tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakitnya. Untuk kehidupan sehari-hari saja, Warih harus menggantungkan kepada anak-anaknya. Rumah yang dimilikinya, adalah rumah warisan dari orang tuanya. Di situ pula, Warih berteduh dengan anak bungsunya yang sudah berkeluarga.
Selama ini, Warih hanya berobat alternatif ke paranormal atau tabib terdekat. Diperkirakan, Warih sudah menghabiskan biaya sebanyak Rp 5 juta. Uang tersebut, merupakan tabungannya sendiri dan ditambah dari anak-anaknya.
Namun demikian, benjolan di alat kewanitaannya itu kian hari kian membesar. Saat ini, benjolan tersebut bahkan sudah sebesar bola tenis. Warih tidak bisa berjalan ataupun duduk. Warih hanya bisa terlentang di kamarnya saja. Kondisi tubuhnya, juga semakin lemah karena makanan yang masuk ke mulutnya, kerap ditolak. Warih tidak bisa makan nasi selayaknya orang normal. Tubuh Warih semakin mengecil. Suara yang keluar dari mulutnya, juga hampir hilang karena Warih lebih sering menahan sakitnya. Dan lebih sakit lagi, ketika buang air kecil. Seluruh badannya menggigil dan tidak bisa berbuat banyak. Untuk jongkok juga susah.
"Sholatnya sambil tiduran, karena saya tidak bisa berdiri," ucap Warih terbata-bata.
Sementara ketika ditanya soal Jamkesmas atau Jamkesda, Warih mengaku tidak memilikinya. Ketika pendataan yang dilakukan oleh petugas, keluarga Warih diabaikan. Dia pun selama ini mengaku belum melaporkan ke pemerintah desa setempat mengenai penyakit yang dideritanya. Meski demikian, Warih tetap berharap, agar dinas terkait memberikan kemudahan untuk pengobatannya hingga sembuh total.
"Semoga pemerintah mau membantu kesulitan kami ini," kata Warih dengan penuh harapan.
Sementara itu, data yang diperoleh dari berbagai nara sumber, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakberaturan perjalanan hormon, yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal. Kanker disebut juga sebagai tumor ganas. Kanker serviks merupakan kanker ganas (tumor ganas) yang merupakan penyakit pembunuh wanita nomor satu di dunia dengan jumlah penderita 630 juta pertahun (data WHO, Red).
Setiap harinya, kanker serviks merenggut nyawa 600 wanita di dunia dan 20 wanita Indonesia (YKI). Kanker serviks menyerang 50 persen wanita usia 35-55 tahun. Dan 50 persen lainnya, wanita di bawah usia 35 tahun. Berdasarkan data WHO, Indonesia adalah negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di dunia, setiap harinya rata-rata 41 wanita Indonesia terdeteksi mengidap kanker serviks (YKI).
Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papiloma Virus (HPV), virus ini menyerang bagian serviks atau leher rahim, kemudian membentuk tumor, dan akhirnya tumor pun menyebar ke seluruh organ tubuh. Karena tumor bersifat menyebar dan membentuk bagian daging yang parasit (merusak) terhadap organ, maka kanker serviks merupakan kanker ganas yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Seorang wanita dapat terserang kanker serviks apabila aktif secara seksual sejak usia dini, memiliki banyak pasangan seksual, merokok, terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelumnya seperti Gonorhea, Sifilis, dan HIV, menggunakan pil KB dalam jangka panjang, telah melahirkan berulang kali, mengalami keputihan yang berulang, penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas, mengandung karsinogen (zat-zat pemicu kanker, Red) seperti Dioxin, dan terkena radiasi matahari secara berlebihan. (yeri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar