SLAWI – Beras untuk warga tidak mampu atau yang biasa disebut Raskin harusnya berkualitas. Hal itu dikatakan anggota DPRD Kabupaten Tegal, dr Budi Sutrisno Mkes kepada Radar, Kemarin. “Kami menyambut baik apa yang dikatakan dari pihak terkait, di Radar Tegal, beberapa waktu lalu, soal stok beras untuk warga tidak mampu jumlahnya masih cukup. Namun kami juga berharap tidak hanya kecukupannya, tetapi kualitas dari beras tersebut juga jangan sampai terabaikan,” kata dr Budi Sutrisno.
Menurut dr Budi, kenapa dirinya berani mengatakan kualitasnya jangan diabaikan, karena fakta dilapangan dan pernah ditemukan olehnya di Desa Jatinegara dan Desa Curug beberapa waktu lalu, ada raskin yang sudah tidak layak lagi, walaupun akhirnya diganti dengan beras yang baik. “kejadian yang terjadi diharapkan jangan diulang kembali. Walaupun beras yang rusak bisa diganti, tapi mestinya jangan menunggu aduan dari masyarakat. Tetapi baiknya disaat keluar dari gudang sudah dicek terlebih dahulu kwalitasnya, apakah benar-benar bagus atau tidak,” himbaunya.
Ia juga menghimbau agar pihak terkait yang menangani masalah beras untuk warga tidak mampu, agar hati-hati dan memberikan pelayanan yang terbaik, agar semuanya merasa ada keadilan di masyarakat. “Mungkin kalau warga miskin ketika menerima beras yang rusak akan merasa tidak adil, karena orang miskin. Jangan sampai ini terjadi. Karenaya sebelum beras dikeluarkan diperiksa terlebih dahulu,” pungkasnya.
Sebelumnya pernah diberitakan, ketersediaan jatah beras miskin Divre VI Pekalongan sampai dengan akhir tahun 2011 juga jatah raskin ke13 aman. Namun untuk jatah raskin ke 13 bagi setiap daerah di wilayahnya, masih menunggu keputusan dari Bulog pusat yang masih dibawah di tingkat DPR. Terkait dengan jatah raskin yang rusak maupun kotor, Divre VI siap mengganti hari itu juga, selama ada laporan dari masyarakat maupun desa pendistribusi. Hal itu dikatakan Kepala Bulog Divre VI Pekalongan di Tegal, Fasika Khaerul Jaman, kepada Radar, disela-sela Rakor evaluasi program Raskin, di Hotel Guci Indah, Guci Bojong.
Dikatakan Khaherul, sampai dengan pembagian raskin bulan Oktober yang dibagikan bulan September kemarin, relatif aman. Bahkan ketersediaan stok raskin sampai dengan akhir tahun 2011 juga jatah raskin 13 dinyatakan ketersediaan mencukupi. Terkait desa penunggak raskin, dikatakannya masih normatif bahkan setiap desa cenderung mampu menyelesaikan sebelum datang jatah raskin berikutnya.
Menurut dia, Bulog Divre VI Pekalongan, juga siap mengganti jatah raskin rusak setiap ada laporan dari masyarakat maupun desa sebagi pendistribusi raskin. Pihaknya juga mengatakan, setiap penyaluran raskin, staf yang membidangi diminta untuk mengecek terlebih dahulu, agar jatah yang disalurkan tidak merugikan rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin. “Kami siap kapanpun ada laporan dari warga adanya raskin yang rusak,” ucap Khaerul. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar