Senin, 10 Oktober 2011

Jalur Alternatif Terdekat Rusak Parah

SLAWI- Kondisi jalur alternatif terdekat dari kawasan Mejasem, Kecamatan Kramat menuju pusat kota Kabupaten Tegal rusak parah. Yakni pada ruas jalan Pacul-Kaladawa Kecamatan Talang yang berujung pada Jalan Raya Pagongan Tegal-Purwokerto.
Seperti diketahui, jembatan Langon saat ini tengah diperbaiki. Arus lalu lintas warga dialihkan menuju dua jalur alternatif, yakni ke Kabupaten Tegal melalui Pacul-Kaladawa, sedangkan ke Kota Tegal melalui jembatan Gereja Mejasem yang tembus ke Jalan Perintis Kemerdekaan.
Ruas jalur Pacul-Kaladawa cukup memprihatinkan. Kondisi jalan yang berbatu dan bergelombang membuat laju kendaraan  terganggu. Kondisi tersebut diperparah dengan debu yang beterbangan dan mengganggu penglihatan.
"Selain kondisi jalan yang rusak seperti ini, jika malam hari juga cukup gelap karena minim penerangan," ujar Syuhada, warga Mejasem.
Dia mengatakan, kondisi jalan seperti itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, meski di kawasan tersebut marak dibangun komplek perumahan baru, namun, kondisi jalan tak mendapatkan perhatian.
"Warga yang hendak menuju ke arah Slawi terpaksa melewati jalan rusak ini. Sebab, jalur alternatif lain harus memutar ke Kota Tegal yang jaraknya lumayan jauh," tambah Taryono, warga lainnya.
Sementara itu, sebagian warga lain merasa enggan untuk melewati ruas jalan yang rusak parah tersebut. Untuk menuju arah Slawi, mereka lebih memilih memutar ke arah Kota Tegal melalui jembatan Gereja Mejasem.
Anggota Linmas Mejasem yang bertugas di pintu masuk jembatan Langon, Dwi Santoso, mengatakan, bagi kendaraan roda dua dan roda empat, memang tidak ada pilihan lain selain melewati ruas jalan alternatif yang sudah ada.
"Selama perbaikan jembatan Langon, tidak dibuat jembatan darurat karena biayanya cukup tinggi. Harga sebatang pohon kelapa untuk fondasi jembatan darurat yakni Rp 1 juta, sementara dibutuhkan puluhan batang pohon kelapa," terangnya. (K22-23)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/10/162035/

0 komentar:

Posting Komentar