WARUREJA - Ruas jalur di Desa Sigentong, Kecamatan Warureja lonsor sepanjang sekitar 10 meter. Meski longsor belum parah, namun kondisinya sangat membahayakan dan mengancam keselamatan para pengguna jalan. Celakanya lagi, kondisi jalan yang merupakan perbatasan dengan Desa Sidamulya ini minim dengan penerangan. Sehingga para pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas di jalur tersebut.
Kepala Desa Sidamulya, Ali Murtado, saat melintas di jalur tersebut mengatakan, jalan longsor sudah berlangsung lama ketika musim penghujan beberapa bulan silam. Kala itu, tanahnya bergerak lantaran dipicu oleh derasnya air dari sungai sekitar yang meluap ke area jalan tersebut. "Sejauh ini memang belum ada korban. Tetapi alangkah baiknya mengantisipasi daripada sudah terjadi. Kasihan pengguna jalan yang tidak tahu medan (peta jalan, red)," katanya, kemarin.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan yang tengah melintas, Solihin (49) warga Desa Kedungjati, Kecamatan Warureja, mengaku dirinya pernah akan terjatuh ketika melintas di jalan tersebut pada malam hari. Karena gelap, sehingga tidak tahu bahwa jalan tersebut longsor. Posisi tanah yang longsor berada tepat di tikungan. "Untungnya saya tidak terjatuh. Hanya menyerempet pagarnya saja. Padahal kalau terjatuh, tebingnya sangat curam," ucapnya.
Dia menambahkan, longsor terjadi sejak 6 bulan silam. Hal ini terjadi lantaran curah hujan kala itu sangat tinggi. Sehingga, jalan tersebut tidak kuat menahan yang mengakibatkan terjadinya longsor. Dirinya tak pungkiri, sejauh ini belum ada dinas terkait yang meninjau ke lokasi longsor tersebut. "Rawan kecelakaan dan mengancam keselamatan pengguna jalan. Untuk itu, kami berharap segera ada perbaikan dari dinas terkait. Minimal ada pengaman yang permanen atau talud," pungkasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar