REPUBLIKA.CO.ID, SAMBAS - "Mereka yang mencela, TB Hasanuddin dan Megawati hanya berbicara tak tahu persoalan, tapi belum pernah ke sini," kata Anggota Komisi II DPR, Ramadhan Pohan. Ia mengemukakan hal itu mengomentari tudingan terjadinya pencaplokan Dusun Tanjung Datu dan Camar Bulan, Desa Temajuk, Kemacatan Paloh, Kabupaten Sambas, yang dinilainya hanya isapan jempol. Menurut Ramadhan, patok tapal batas negara tetap berada di tempat semula sejak dibangun pada 1978.
Hal itu ia buktikan ketika Komisi II DPR menyusuri patok 104 di Desa Temajuk, Sabtu (15/10). "Saya masygul dengan tuduhan pencaplokan oleh Komisi I. Padahal tidak ada itu yang namanya patok bergeser," kata Ramadhan.
Ia hadir bersama Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja dan Pangdam Tanjungpura Mayjen Geerhan. Karena itu, ia menilai langkah Komisi I DPR yang menggembar-gemborkan adanya pencaplokan merupakan tindakan tidak fair. Ia membuktikan, tidak ada yang berubah di setiap patok batas negara.
Politikus Partai Demokrat tersebut mengaku malu dengan ulah Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang ribut memunculkan kabar terjadi pencaplokan wilayah NKRI. "Padahal mereka tidak pernah berkunjung ke lokasi dan hanya berdasarkan informasi tidak jelas," sindir Ramadhan.
Karena itu, ia menyarankan para petinggi PDI Perjuangan tersebut turun ke lapangan untuk melihat realita daripada banyak mengumbar opini di Jakarta.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
Hal itu ia buktikan ketika Komisi II DPR menyusuri patok 104 di Desa Temajuk, Sabtu (15/10). "Saya masygul dengan tuduhan pencaplokan oleh Komisi I. Padahal tidak ada itu yang namanya patok bergeser," kata Ramadhan.
Ia hadir bersama Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja dan Pangdam Tanjungpura Mayjen Geerhan. Karena itu, ia menilai langkah Komisi I DPR yang menggembar-gemborkan adanya pencaplokan merupakan tindakan tidak fair. Ia membuktikan, tidak ada yang berubah di setiap patok batas negara.
Politikus Partai Demokrat tersebut mengaku malu dengan ulah Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang ribut memunculkan kabar terjadi pencaplokan wilayah NKRI. "Padahal mereka tidak pernah berkunjung ke lokasi dan hanya berdasarkan informasi tidak jelas," sindir Ramadhan.
Karena itu, ia menyarankan para petinggi PDI Perjuangan tersebut turun ke lapangan untuk melihat realita daripada banyak mengumbar opini di Jakarta.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
0 komentar:
Posting Komentar