Rabu, 18 Mei 2011

Hari Jadi Kabupaten Tegal ke 410

SIDANG Paripurna DPRD dalam rangka hari jadi Kabupaten Tegal ke-410 tahun 2011, Rabu (18/5) kemarin digelar. Sidang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Muspida dan seluruh pejabat SKPD lengkap, serta Camat dan Kades se-Kabupaten Tegal.
Sidang paripurna hari jadi Kabupaten Tegal ke-410, dimulai setelah kirab pusaka sekaligus serah terima pusaka Kabupaten Tegal, tombak Kyai Plered. Pusaka itu diserahkan dari keluarga besar keturunan Ki Gede Sebayu, melalui Bupati kepada Ketua DPRD setempat. Sebelumnya, pusaka tersebut dikirab dari rumah dinas Bupati menuju gedung DPRD, dengan iringan kereta yang dinaiki Bupati Tegal Agus Riyanto SSos MM dan Wakil Bupati Tegal HM Hery Soelistiyawan SH MHum. Di belakang iring-iringan, menyusul iring-iringan dokar yang membawa keluarga besar Ki Gede Sebayu dan sejumlah pasukan pejalan kaki.
Usai prosesi itu, baru dilaksanakan sidang paripurna di ruang sidang DPRD setempat yang dihadiri pejabat lengkap. Peserta sidang yakni sejumlah pejabat dan anggota DPRD, nampak mengenakan pakaian adat Jawa. Mereka mengenakan beskap, lengkap dengan blangkonnya. Kondisi itu, membuat suasana hari jadi terkesan hidmat dan njawani.
“Sayang, sidang diawali dengan pembawa acara (pranata cara) yang tidak menggunakan bahasan Jawa, jadi terkesan kurang ngeh jika kita berada di Kabupaten Tegal dengan hari jadinya,” terang seorang PNS Disparbud Pemkab Tegal di ruang sidang.
Sidang sendiri setelah pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan penyampaian kegiatan sidang yang dibacakan oleh pimpinan sidang, Rojikin AH SE yang juga Ketua DPRD setempat dengan menggunakan bahasa Jawa Tegalan.
Dalam memimpin sidang, Ketua DPRD didampingi Bupati, Wakil Bupati Tegal, dan unsur pimpinan DPRD yakni A Firdaus Assaerozi SE, Muaris SH, dan Hj Ayu Palaretin SSos MM dr Can.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sekilas sejarah tentang Ki Gede Sebayu dan perjalanannya dalam membangun tlatah Tegal oleh Kepala Disparbud Pemkab Tegal Drs Heru Widiono MSi. Kepala disparbud nampak mengenakan pakian adat Jawa lengkap, dan menyampaikan dengan bahasa Jawa Tegalan. Inti dari penyampaiannya, yaitu seputar kiprah Ki Gede Sebayu dalam membangun Tegal.
“Untuk putranya yaitu Raden Honggowono digadang sebagai birokrasi pemerintahan dan putrinya yang dinikahi oleh Pangeran Purbaya, digadang untuk mengelola pendidikan keagamaan dengan mendirikan dan mengelola pesantren,” terang Heru Widiyono.
Dikatakan, perjalanan pemerintahan Tegal dimulai sejak tahun 1601 M. Tahun itu, Tegal resmi menjadi sebuah daerah yang memiliki tata pemerintahan dan kegiatan pemerintahan dengan berbagai bentuk dan nuansanya.
LEBIH BAIK
Disisi lain, Bupati Tegal H Agus Riyanto SSos MM, dalam sambutannya dalam bahasa Jawa Tegalan mengungkap sejumlah permasalahan selama kepemimpinan dirinya.
Salah satu yang digadang, antara lain dirinya ingin diusianya yang ke-410, seluruh pengelola daerah dapat menciptakan sambung rasa dan sambung nalar. Dirinya juga memberikan batasan waktu kepada sejumlah SKPD untuk tidak lagi melakukan sinergi dengan Bank Jateng terkait sejumlah permasalahan yang terjadi saat ini. “Terkait permasalahan yang muncul, kami berpikir bahwa Bank Jateng kurang profesional, kurang kualifaid, dan kurang amanah dalam mengelola keuangan daerah,” ucap Bupati.
Dijelaskan pula, sejumlah permasalahan terkait bank itu juga belum ada sinkronisasi. Terutama terhadap keinginan yang disampaikan oleh Pemkab Tegal, yang sampai saat ini belum mendapat jawaban dari Bank Jateng. Kondisi itulah yang membuat Pemkab Tegal memberi catatan penting dan harus bersikap terhadap Bank Jateng.
Disisi lain, pada kesempatan itu Bupati Tegal juga menegaskan keinginan untuk segera dimulainya etos kerja berazaskan gotong royong yang mewarnai kinerja masyarakat. Bahkan untuk lebih nyamannya dalam membangun daerah, agar segera dilakukan kerjasama yang harmonis antara lembaga eksekutif, legislatif, Muspida, dan TNI/Polri, bekerjasama menuju Tegal gotong royong yang sebenarnya.
`Ditambahkan, untuk menciptakan kinerja yang bersih, pihaknya juga siap bekerjasama dengan Kejari Slawi dan Polres Tegal, terkait pemberantasan korupsi di daerahnya. Dengan harapan, Kabupaten Tegal kedepan menjadi lebih baik dan pengelolaan keuangan semata untuk kepentingan daerah dan masyarakatnya bakal terlaksana sesuai harapan.
“Sesuai rencana, niatan ini bakal kami gdang dan kami wujudkan bersamaan dengan pelantikan Kadarkum di Kabupaten Tegal dalam waktu dekat. Semua ini demi kemajuan dan kebaikan daerah” pungkasnya.
Sumber Berita : Radar Tegal 18 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar