Kamis, 19 Mei 2011

Pengalihan Kasda Munculkan Pro dan kontra

SLAWI – Wacana yang di sampaikan Bupati Tegal, Agus Riyanto dalam rapat paripurna terbuka saat hari jadi Kabupaten Tegal yang ke 410, tentang  pengalihan kas daerah dari Bank Jateng ke Bank lain menjadi perbindangan anggota DPRD Kabupaten Tegal.
Mereka ada yang mendukung apa yang akan dilakukan bupati, namun ada pula yang tidak mendukung. Seperti yang dikatakan anggota DPRD, M Khuzaeni, dari farksi Golkar. Dirinya sangat mendukung langkah yang akan dilakukan bupati, kalau memang dinilai tidak professional. Menurutnya, kalau memang akan dipindahkan ke bank yang sudah lama ada, atau lebih bonafid seperti bank BRI atau yang lain. “Kami sangat mendukung langkah bupati apabila kas daerah akan dipindahkan dari Bank Jateng ke bank lain, dengan alasan-alasan yang ada. Mungkin akan lebih pas bila dipindahkan ke bank Negara lain seperti BRI, karena BRI juga sudah banyak membantu rakyat,” katanya kepada Radar, Kamis (19/5).
Hal yang sama juga dikatakan anggota dewan lainnya, Sahyudin yang juga ketua DPC Hanura Kabupaten Tegal. Menurutnya, kalau memang tidak menyalahi aturan dan dipandang kurang professional, sah-sah saja bupati memindahkan kas daerah tersebut. Apalagi kalau ternyata bank tersebut sudah mengecewakan daerah. Padahal pemkab salah satu penanam saham di Bank Jateng tersebut.
“Alasan bupati untuk memindahkan kas daerah dari Bank Jateng sangat masuk akal, apalagi sudah mengecewakan pemkab. Mungkin juga kasihan lembaga-lembaga yang lain apabila itu terjadi kepadanya. Dan hak bupati bila itu harus dipindahkan. Saya setuju-setuju saja,” ungkapnya.
Berbeda dengan yang dikatakan anggota dewan dari fraksi PKB, Bisri Mustofa. Dirinya beranggapan itu merupakan salahsatu masalah saja, dan tidak perlu dipindahkan. Karena selama ini Bank Jateng sudah melakukan kinerjanya dengan baik dan tidak ada masalah. Menurutnya, kalau memang bupati akan memindahkan kas daerah, kenapa tidak dari dulu. Karena kasus yang terjadi sudah dari tahun 2006.  “Selama kasus itu berlangsung, Bank Jateng dalam memberikan pelayanan baik-baik saja. Kenapa bupati tidak mengalihkan dari dulu saja. Jangan hanya karena masalahsatu, yang lain merasa dirugikan,” ungkapnya.
Tidak mendukungnya Bisri Mustofa tersebut didukung pula oleh Helmi Amrulloh, anggota DPRD dari fraksi PAN. Menurut Helmi, mengalihkan kas daerah dari Bank Jateng ke bank lain tidak mudah, jadi walaupun itu hak bupati untuk memindahkan, dirinya tidak begitu setuju. Karena selama ini bank tersebut sudah memberikan kontribusi kepada pemda.
Sumber Berita : Radar Tegal 19 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar