Rabu, 02 November 2011

Tantowi Sesalkan Arogansi AS Putuskan Bantuan Unesco

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menyesalkan sikap arogan Amerika Serikat yang menghentikan bantuan dana operasional untuk UNESCO dikaitkan dengan masuknya Palestina sebagai anggota organisasi internasional tersebut.
"Sangat disesalkan sikap AS dan Israel yang menghentikan bantuan dana bagi badan yang selama ini berjuang untuk pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Padahal, tambah Tantowi, misi UNESCO untuk memajukan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan di seluruh dunia itu juga merupakan kepedulian AS sebagai negara maju yang menjunjung tinggi peradaban.
Sebelumnya Juru bicara Deplu AS Victoria Nuland menyatakan AS telah berhenti membiayai UNESCO, menyusul keputusan organisasi pendidikan, sains dan kebudayaan PBB itu untuk memberikan keanggotaan penuh pada Palestina.
Menurut Victoria, keputusan negara-negara anggota UNESCO untuk mengakui Palestina sebagai anggota, telah "disesalkan, terlalu dini dan merusak tujuan bersama kita (mencapai) perdamaian yang konprehensif, adil dan kekal di Timur Tengah".
Selama ini AS berkontribusi sebesar 22 persen untuk dana UNESCO.
Terkait langkah AS menghentikan kontribusinya bagi UNESCO, Menlu Marty Natalegawa mengatakan hal tersebut sesungguhnya sudah diantisipasi oleh pihak-pihak di UNESCO dan negara anggotanya.
"Sekarang masalah teknis adalah `funding short fall` terhadap UNESCO yang tentunya adalah sesuatu yang harus diantipasi oleh negara anggota UNESCO lainnya," ujarnya.
Namun demikian, menurut Marty, masalah yang lebih prinsip adalah negara Palestina yang merdeka perlu mendapat keanggotaan di PBB dan UNESCO dan hal tersebut bisa dibikin selaras dengan menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Menurut Tantowi, sikap pemerintah Indonesia yang mendukung keanggotaan penuh Palestina, baik di Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun UNESCO, meski ditentang keras AS, sudah sangat tepat.
Karenanya, ia menambahkan, pemerintah harus terus maju dan tidak perlu gentar dengan sikap negara-negara seperti AS dan Israel yang memang tidak menghendaki adanya negara Palestina yang berdaulat di muka bumi ini.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

0 komentar:

Posting Komentar