Minggu, 04 Desember 2011

Lidah Mertua Sedot Polusi Udara

TANAMAN hias ini dikenal dengan nama Lidah Mertua, tapi jangan dibayangkan bahwa para mertua memiliki lidah setajam dan sepanjang ini. Sebab, bila lidah mertua beneran sepanjang itu,  maka para menantu perempuan berhati-hatilah dalam berucap.

Walaupun memiliki rupa dan nama yang menyeramkan bagi menantu, namun tanaman ini memiliki manfaat yang luar biasa penting bagi kehidupan kita.  Lidah mertua (Sansevieria trifasciata) banyak digemari oleh penggemar tanaman hias. Selain memiliki pesona tinggi, lidah mertua yang berdaun meruncing ini mempunyai kemampuan menyedot polusi sehingga sangat cocok diletakkan di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau.

 Lidah mertua sering juga diletakkan di dalam rumah dan seminggu sekali dikeluarkan karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Lidah mertua juga ditanam sebagai tanaman penghias depan rumah dan kantor sekaligus sebagai tanaman pagar.

Si tajam ini memiliki daun yang tebal dan banyak mengandung air (sukulen). Oleh karena itu, dalam kondisi lembap maupun kering, tanaman ini cukup tahan banting dan tetap subur itulah keunggulannya. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup.

Bahan Polutan

Berbagai jenis zat berbahaya kini tidak hanya berada di lingkungan pabrik kimia, jalan raya, atau tempat pembuangan sampah, tetapi sudah berada juga di dalam rumah. Setiap rumah modern kini diisi berbagai perabotan yang mengandung senyawa berbahaya.

 Karpet, kayu yang terbuat dari partikel, furniture yang difinishing menggunakan varnish, cat tembok, lem, cairan tinta komputer, serta berbagai bahan yang digunakan di dapur seperti cairan pembersih, detergen, bahkan berbagai produk yang digunakan untuk kecantikan tidak lepas dari bahan-bahan kimia. Belum lagi asap kendaraan di sekitar rumah, asap rokok, bensin, dan minyak mentah.

Setiap saat kita menghirup berbagai bahan polutan, yang secara umum terdiri atas benzena, formaldehida, serta trikloroetilen. Bahan-bahan inilah yang terdapat di sekitar kita, yang diyakini dapat mengakibatkan berbagai keluhan penyakit seperti iritasi mata, gangguan penglihatan, alergi kulit, kelelahan, mual, jantung berdebar-debar, serta melemahnya daya ingat.

 Dalam jangka panjang, apabila menghirup bahan-bahan tersebut secara terus menerus, dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, serta berbagai jenis penyakit kanker, leukimia, dan lain-lain.

Sedot Polusi

Oleh karena itu, perlu adanya tumbuhan yang bermanfaat sebagai penyedot polutan alami, salah satunya ya Lidah Mertua ini.

Menurut penelitian Lembaga Antariksa Nasional Amerika Serikat, NASA, Lidah Mertua mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan yang ada dan berbahaya di udara. Kemampuan menyerap zat polutan itu, karena Sansevieria memiliki bahan aktif Pregnane Glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya lagi bagi manusia. Sansevieria juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa. Sementara menurut Wolfereton Environmental Service, satu helai lidah mertua dalam satu jam bisa menyerap 0.938 ?g polutan.

Sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Studi dari Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang menyatakan bahwa lima helai daun Lidah Mertua dewasa bisa menetralisir udara dalam ruang berukuran 5¹5x4 m alias 100 m3.

Selain itu, Sansevieria yang dipotong-potong 5 cm dan ditempatkan di dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tidak sedap. Dalam lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja.
Lebih lanjut, tanaman yang juga bernama Old Century Plant, dapat mereduksi radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik juga jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.

Cara Sedot

Tak hanya vacuum cleaner yang memiliki kemampuan menyedot debu. Lidah Mertua pun memiliki kemampuan untuk menyedot debu dan gas polutan. Saat tanaman bernapas, akan menyerap polutan seperti karbon dioksida dan gas beracun lainnya.

Lidah mertua menggunakan stomata sebagai vacuum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman.

Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selala tanaman masih hidup.

Karena Lidah Mertua mempunyai jalur metabolisme CAM (Crasulaceaen Acid Metabolism), yaitu di malam hari penyerapan oksigen hanya sedikit sehingga tidak akan mengganggu proses pernafasan manusia.
Dengan manfaat yang dimiliki Lidah Mertua maka, untuk warga kota besar yang sudah lama memiliki persoalan dengan polusi udara, sangat disarankan untuk menanam tanaman hias ini.

Bayangkan saja, satu helai tanaman Lidah Mertua, bisa menyerap 0.938 ?g per jam Formaldehid. Bandingkan jika setiap rumah memiliki tiga tanaman saja, bisa dibayangkan berapa banyak zat polutan yang diserap dan tentu saja lingkungan kita menjadi bersih dari zat polutan. Paling tidak, dengan menanam tanaman ini, di halaman rumah kita telah memberi kontribusi untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di tanah air kita Indonesia.(12)

-- Dece Elizabeth Sahertian &Martanto Martosupono, Penerima Beasiswa Unggulan Kemendiknas & dosen Pascasarjana Biologi UKSW
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/12/02/168464/

0 komentar:

Posting Komentar