TALANG - Banjir tahunan yang selalu terjadi disaat curah hujan tinggi dan menjadi momok warga Desa Pegirikan terpecahkan. Hal ini sejalan dengan pengerjaan pembenahan drainase sepanjang 1.700 meter tersebut positif dikerjakan tahun ini dengan dukungan dana dari APBD II senilai Rp 250 juta. Pencairan dana pembangunan desa itu sebelumnya sempat tercuat dalam gelar muskerbang tahun 2010 dan pengalokasian dananya baru terealisasi tahun ini.
Kades Pegirikan, H Slamet mengatakan, dengan tidak berfungsinya drainase di desanya mengakibatkan genangan air meluber kemana- mana. "Bahkan banjir selalu menjadi kendala dalam proses belajar mengajar siswa di SDN Pegirikan 01, dimana air luberan selalu masuk hingga keruang kelas. Hal yang sama juga diderita TK Masitoh, TPQ, hingga pelataran masjid Al Hidayah," terangnya," Kamis ( 30/9).
Dia optimis dengan dukungan dana pembangunan desa itu akan mampu mengakomodir pembangunan drainase tentunya dengan tetap didukung swadaya warganya untuk pembersihan lahan fisiknya.
Terpisah Camat Talang, Dra hajjah Nurhayati MM mengakui ajuan proyek pembenahan drainase di Pegirikan tersebut memang sengaja dimasukkan skala prioritas. "Meski desa ini tidak lunas pajak, kami tetap memprioritaskan proyek normalisasi drainase karena setiap tahunnya warga di desa ini selalu dihadapkan dengan luapan air dimusim hujan, karena tidak berfungsinya saluran sungai," tegasnya.
Dia mengakui telah melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak DPU agar proyek tersebut dapat kelar tahun ini juga. Dan ajuan usulan berikutnya juga akan diupayakan bisa terealisasi terkait kelanjutan pembuatan dranase hingga kewilayah Desa Pekiringan yang menjadi tetangga Desa Pegirikan. "Untuk pembahasan muskerbang tahun ini memang usulan untuk melanjutkan proyek drainase ke Desa Pekiringan sempat kita bahas. Harapan kami di tahun 2012 mendatang usulan itu dimunculkan dimata anggaran agar proyek normalisasi saluran air ini bisa sampai ke hulu Kaligung," terangnya.
Kades Pegirikan sendiri mengaku saluran dranase tersebut sebelumnya sempat dibangun di tahun 1992. Dalam perjalanan waktu hingga tahun 1998 saluran tersebut sudah tidak berfungsi dan mampet ditumbuhi semak belukar hingga sekarang. Bila musim hujan tiba, dari tahun ke tahun, banjir selalu menyapa warga desanya. Dengan dukungan dana sebesar Rp 250 juta tersebut diharapkan proyek pembangunan drainase dengan lebar 70 cm dan kedalaman 60 meter tersebut bisa terselesaikan dengan ketersediaan dana yang ada.(her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pengerjaan-Drainase-Mulai-Dilakukan.html
0 komentar:
Posting Komentar