SLAWI – Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan kaum muda Indonesia saat ini mengalami tantangan yang sangat berat. Dimana Pramuka dianggap sebagai produk Orde Baru (Orba). Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kwartir Cabang 11.28 Tegal, H Muji Atmanto, SH MM saat memberikan Pengarahan Umum kepada peserta LPK Cabang V di Sanggar Pramuka Bumijawa, kemarin.
Hal tersebut menurut Muji, seperti pernah dikatakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Andi Mallaranggeng beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa ‘Pramuka tidak seksi lagi’. “Kegiatan Pramuka telah diadopsi oleh lembaga-lembaga lain, sehingga labelnya bukan Pramuka,” katanya.
Namun demikian, seiring dengan perkembangan teknologi pada saat sekarang Gerakan Pramuka beranjak sudah mulai diminati kembali. “Untuk itu, perlu adanya pembaharuan, tapi tidak meninggalkan ciri khas Pramuka,” tegas Muji.
NASIONALISME LUNTUR
Kepada kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa, Muji mengingatkan, untuk menjadi seorang pemimpin harus mempunyai keberanian, ulet, tidak takut gagal dan tidak apatis. Karena pada dasarnya, Kepemimpinan (leadership) bisa dipelajari oleh setiap orang. “Setiap kita (orang-red) punya potensi untuk menjadi pemimpin,” tandasnya.
Salah satu peserta LPK dari STAIBN Tegal, M Ali Maliki mengatakan, jiwa nasionalisme pemuda sekarang semakin berkurang /luntur. Oleh karenanya, dirinya berharap kegiatan Pramuka bisa menumbuhkan dan meningkatkan rasa nasionalisme kepada bangsa dan Negara. “Pramuka diharapkan bisa menciptakan kader bangsa yang nasionalis dan religius,” pungkasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar