SLAWI - Terkait kondisi fisik gedung Korpri Slawi, meski masih terlihat bagus, namun masih ada sejumlah sarana yang belum terlengkapi dengan baik. Diantaranya sarana toilet juga kursi dan meja untuk pertemuan yang dibutuhkan penyewa.
Kondisi itu, membuat penyewa gedung itu terbatas kebanyakan hanya dari kalangan dinas/instansi, PNS atau perpisahan sekolah. Penyewa dari kalangan umum sangatlah minim karena fasilitas yang butuh pemenuhan.
Hal itu dikatakan salah satu pengelola gedung Korpri Slawi, Wasisto, kemarin. Menurutnya, ada sejumlah fasilitas gedung itu yang memang membutuhkan perlengkapan.
Dikatakan Wasisto, gedung yang awal berdiri sesuai pengetahuannya untuk memberikan fasilitas terhadap anggota Korpri Kabupaten Tegal, terkait sarana prasarana. Juga diharap menjadi ikon Slawi, namun pada realitanya sangat membutuhkan dukungan Pemkab khususnya dalam pemeliharaan dan biaya perawatan. Selama ini, pemasukan yang diperoleh dari gedung itu relatif kecil, karena pemanfaatnya kebanyakan dari kalangan PNS dan dinas instansi. Sedang pihak swasta sendiri sangat sedikit yang memanfaatkan dan menyewa gedung itu.
Disisi lain, Sekretaris Korpri Kabupaten Tegal, Ir Suhartono MM, membenarkan jika keberadaan Gedung Kopri, diharapkan bisa menjadi salah satu ikon Kota Slawi. Keberadaan gedung juga sebagai sarana fasilitas PNS maupun dinas instansi, bahkan swasta. Untuk pengelolaan dan pemeliharaan dilakukan dari hasil pemasukan gedung.
Menurut dia, untuk biaya sewa tidak sama, untuk saat ini jika seorang PNS untuk kepentingan hajatan, dipatok Rp 1,5 juta ditambah Rp 200 ribu uang kebersihan. Sedang pemakaian dinas atau instansi dipatok Rp 1 juta ditambah Rp 200 uang kebersihan. Untuk penyewa swasta dipatok sebesar Rp 2 juta ditambah Rp 200 ribu uang kebersihan.
“Hanya saja peminatnya relatif sedikit. Kalaupun ada, kebanyakan PNS atau dinas instansi. Itu yang membuat pengelola cukup berpikir,” ujarnya. (gon)
Sumber berita: http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar