SEMARANG- Aliansi buruh se-Jateng yang tergabung dalam Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) menolak Bibit Waluyo sebagai calon gubernur periode 2013- 2018.
Sebab, perjuangan Bibit dalam menyejahterakan buruh hanya sedikit, yakni ketika menolak pelaksanaan Peraturan Bersama 4 Menteri pada awal tahun kepemimpinannya.
Buruh kecewa dengan penolakan revisi upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2012 menjelang batasan waktu habis.
Selain itu, pernyataan gubernur menanggapi mobil “Kiat Esemka” yang digunakan sebagai kendaraan dinas oleh Wali Kota Surakarta Joko Widodo dinilai menyakiti hati pelajar.
Menurut Gerbang, pelajar telah bersusah payah melakukan inovasi membuat mobil 1.500cc tersebut.
Koordinator Lapangan Gerbang Jateng M Prabowo LS mengatakan, sikap gubernur terhadap UMK tidak memiliki ketegasan dan terkesan mengombang-ambingkan buruh.
Selama ini, gubernur memilih zona “nyaman” dalam penetapan UMK dengan menyerahkan keputusan revisi UMK kepada bupati/wali kota.
Namun dalam perkembangannya justru malah membuat syarat tambahan hingga akhirnya berujung penolakan revisi.
“Apa yang dilakukan gubernur menyakiti para buruh. Dengan adanya wacana pencalonan kembali Bibit Waluyo sebagai Gubernur Jateng 2013 - 2018, maka kami menyatakan tidak akan memilihnya,” kata Prabowo.
Pemilihan gubernur dengan sistem apa pun, partai harus berpikir ulang untuk mengusung Bibit.
Banyak Persoalan
Hasil evaluasi kepemimpinannya, menurut Prabowo, banyak persoalan muncul dan dibiarkan seperti semakin maraknya sistem kerja kontrak dan outsourcing yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan.
Menurut dia, persoalan lain adalah lemahnya koordinasi internal yang memunculkan dugaan ketidakharmonisan antara gubernur dan wakilnya.
Selain itu, hubungan kurang harmonis juga terjadi antara gubernur dengan Wali Kota Surakarta.
Gubernur merupakan jabatan sipil, namun di hadapan buruh seringkali menggunakan kalimat militeristik sehingga menjadi tekanan bagi anggota aliansi.
Gerbang terdiri atas 21 serikat pekerja dengan anggota mencapai jutaan orang. Anggota Komisi A DPRD Jateng Joko Purnomo menyatakan, sikap tersebut menjadi hak Gerbang.
Menurut dia, masyarakat sudah cerdas untuk memilih siapa yang layak dan pantas memimpin Jateng ke depan.
Siapa pun calon yang maju dalam pemilihan gubernur diharapkan bisa menjaga iklim kondusif.
Justru, calon yang saling menjegal dan membuat pernyataan memojokkan calon lain tidak akan mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Sebelumnya, Bibit menegaskan, siap dipilih kembali sebagai gubernur untuk periode yang kedua bila rakyat menginginkannya kembali memimpin Jateng. (J17,J14-43)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/01/05/172501/
Kamis, 05 Januari 2012
Gerbang Emoh Pilih Bibit
02.50
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar