SLAWI - Ruas jalan pantura Kabupaten Tegal sejak beberapa pekan terakhir mulai berbahaya. Hal itu dikarenakan jalan berlubang dan licin, akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.
Kondisi itu memicu tingginya tingkat kecelakaan di jalur terpadat di Indonesia tersebut. Pantuan di lapangan, lubang jalan pantura terparah terjadi mulai wilayah Maribaya di Kecamatan Kramat kearah timur. Lubang jalan mengangah hampir terjadi hingga wilayah Kecamatan Suradadi. Kedalaman lubang bisa mencapai 50 centimeter. Kondisi itu sangat berbahaya karena lubang tersebut terisi air hujan yang turun setiap hari.
Kondisi berbahaya juga terjadi di wilayah Kecamatan Suradadi. Sebagian jalan bergelombang dan berlubang. Jika tidak terbiasa melalui jalan itu, terutama sepeda motor bisa oleng dan terjatuh.
Jalan membahayakan juga terjadi di wilayah Kecamatan Warureja, terutama di depan SPBU Kedungkelor. Warga setempat menggunakan ban mobil bekas untuk memandai lubang jalan. Hampir separuh jalan rusak dan tergenang air hujan.
Menurut Solikin (28) pengemudi truk asal Rembang, jalan rusak yang rata-rata berbentuk lubang menganga di sepanjang pantura terutama menyebabkan komponen truknya rusak. Diantaranya, tromol ban, baut ban patah dan juga ban bocor. Padahal ketika melintasi sepanjang pantura yang rusak tersebut, ia telah mengurangi laju kecepatan kendaraan hingga 10 km/jam.
"Dampaknya perjalanan terhambat, sehingga terpaksa berhenti di terminal angkutan barang untuk memperbaiki semua kerusakannya," tandas pengemudi truk trailer yang membawa muatan batu kapur dari Rembang ke Jakarta itu.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Suradadi, Bahrun SH menuturkan, kerusakan jalan di wilayah pantura kerap menjadi penyebab kecelakaan. Hampir setiap hari, jalan pantura terjadi kecelakaan yang kebanyakan memakan korban jiwa. Pihaknya berharap agar segera dilakukan perbaikan.
ìLubang jalan terisi air sehingga rawan kecelakaan semakin tinggi. Apalagi banyak lampu jalan di jalur pantura yang mati,î terangnya.
Kepala Seksi Jalan Dinas Bina Marga Provinsi Jateng wilayah Tegal Fatoni Aziz belum bisa diminta keterangan terkait upayanya dalam mengatasi lubang jalan di pantura. Saat dihubungi melalui telepon terdengar nada aktif, namun tidak ada jawaban. (H64-48)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/01/09/172860/
Minggu, 08 Januari 2012
Jalur Pantura Berbahaya
19.17
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar