Selasa, 25 Oktober 2011

Belanja Langsung dan Tidak Langsung Naik

ALOKASI anggaran untuk belanja langsung dan tidak langsung pada APBD Perubahan di Kabupaten Tegal, naik.
Jika sebelumnya belanja langsung dianggarkan Rp 415 miliar, kini bertambah menjadi Rp 432 miliar atau ada penambahan sekitar Rp 16 miliar atau naik 4 persen lebih. Kenaikan terjadi diantaranya pada belanja barang dan jasa, yang mengalami kenaikan Rp 7 miliar atau 4,51 persen. Sedangkan alokasi belanja tersebut pada APBD murni sebesar Rp 165,9 miliar, sehingga belanja barang dan jasa menjadi Rp 173 miliar.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Tegal, Budhiarto SH MM, Selasa (25/10).
Selain itu, belanja modal juga bertambah dari Rp 199 miliar menjadi Rp 210 miliar. "Namun, belanja pegawai yang masuk belanja langsung, berkurang dari Rp 49 miliar menjadi Rp 48 miliar,” katanya.
Menurut dia, pada belanja tidak langsung juga mengalami kenaikan dari Rp 739 miliar menjadi Rp 783 miliar atau naik 5,98 persen. Kondisi kenaikan terjadi pada belanja pegawai dari Rp 655 miliar menjadi Rp 700 miliar, belanja bantuan sosial dari Rp 27 miliar menjadi Rp 29 miliar, dan belanja tidak terduga dari Rp 2,5 miliar menjadi Rp 2,6 miliar.
“Jadi secara keseluruhan, belanja daerah setelah perubahan APBD naik Rp 61 miliar dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,2 triliun,” jelasnya.
Disisi lain, ditambahkan dirinya, kenaikan belanja daerah juga dibarengi dengan kenaikan pendapatan daerah. Kenaikan pendapatan daerah naik sebesar Rp 50,7 miliar. Yakni dari sebelumnya Rp 1,138 triliun menjadi Rp 1,189 triliun. Kenaikan itu terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebelumnya Rp 83,9 miliar menjadi Rp 88,2 miliar.
Selain itu, lain-lain pendapatan daerah yang sah juga naik dari Rp 236 miliar menjadi Rp 292 miliar. Namun, dana perimbangan berkurang Rp 9,4 miliar dari Rp 818, 7 miliar menjadi Rp 809,2 miliar.
“Kami juga mendapatkan tambahan alokasi dana bantaun keuangan dari Pemprop Jateng Rp 8,6 miliar. Bantuan itu meliputi sarana prasarana Rp 6,8 miliar, dan bantuan pendidikan Rp 1,8 miliar,” tuturnya.
Sementara, untuk pembiyaan daerah dalam perubahan APBD mengalami kenaikan Rp 10,3 miliar dari Rp 22,9 miliar menjadi Rp 32,2 miliar. Hal itu terjadi pada Silpa tahun sebelumnya Rp 10,3 miliar. Sedang dalam komposisi pembiayaan daerah terdapat pembiyaan netto Rp 26 miliar.
"Pembiayaan itulah yang dimanfaatkan untuk menutup deficit. Sehingga perubahan APBD tidak mengalami defisit,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar