Minggu, 23 Oktober 2011

Puting Beliung Terjang Kajenengan

BOJONG - Angin puting beliung menerjang Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Sabtu (22/10) sore jam 15.00 WIB. Akibatnya 40 rumah rusak dan 3 diantaranya roboh. Dua rumah roboh karena tertimpa pohon dan satu diterjang karena kuatnya terjangan angin.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, karena saat turun hujan disertai angin kencang, puluhan warga berlindung di dua musola dan TPQ terdekat. Saat ini korban pemilik rumah roboh mengungsi di rumah saudara. Sedang 37 rumah rusak, tengah diperbaiki dengan dibantu oleh TNI Kodim 0712 Tegal dan dari Polres Tegal. Petugas dari PMI dan BPBD daerah setempat sudah meninjau lokasi dan segera menurunkan bantuan.  “Angin datang dari arah tenggara sekitar lereng gunung Slamet dengan suara bergemuruh. Gumpalan angin berwarna hitam yang dibarengi hujan deras dalam tempo 30 menit sudah memporakporandakan puluhan rumah warga di desa kami,” jelas Kades Kajenengan, Basori, bersama sejumlah perangkatnya, kepada Radar, Minggu (23/10).
Dikatakan Basori, puluhan rumah rusak dan 3 roboh berada di RT 01 RW 4 sebanyak 13 rumah rusak dan satu roboh. Di RT 02 RW 4 sebanyak 13 rumah rusak dan dua roboh. di RT 03 di RW 4 sebanyak 12 rumah rusak dan RT 02 RW 1 dua rumah rusak. Kerugian sementara ditaksir oleh pihak desa mencapai puluhan juta rupiah. Angin juga sempat menumbangkan puluhan pohon sehingga membuat listrik di dua RW tersebut padam sementara.  “Untuk rumah roboh di RT 01 RW 4, milik Rokib (40) dan dua rumah roboh di RT 02 RW 4, milik Rohim (55) dan Mukti (55),” ucapnya.
Menurut dia, meski musibah menimpa warga Kajenengan bahkan merusak dan merobohkan rumah, namun tidak mempengaruhi aktifitas keseharian warga. Meski demikian, Basori menyatakan, karena mayoritas korban warga tidak mampu, mereka membutuhkan bantuan dari instansi dan para donatur, untuk kembali mendirikan bangunan rumahnya yang rusak dan roboh.
 LEBIH PARAH
Musibah angin puting beliung saat ini diibaratkan sebagai ulangan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2010, kejadian sama juga menimpa desa yang 90 prosen warganya merantau keluar kota. Bahkan di tahun sebelumnya kerusakan rumah warga lebih banyak dan lebih parah.
Disisi lain saksi mata yaitu Kaur Kesra Desa Kajenengan, Zabidin mengatakan, dirinya saat ini dalam perjalanan pulang dari rumah teman. Jam 15.00 WIB, tiba-tiba turun hujan deras dibarengi angin cukup kencang dengan suara gemuruh. Saat sampai di RW 4, pihaknya segera memberitahukan kepada warga agar berlindung pada musola maupun bangun yang dianggap kokoh. Karena dari perkiraannya, angin bakal menerjang wilayah itu.
Puluhan warga yang juga ketakutan segera menuju dua musola dan bangunan TPQ yang ada. Hal itu sangat menguntungkan nyawa warga, meski rumah mereka roboh. Namun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.  “Kami bersyukur, karena warga mau berlindung, tidak ada satupun warga yang terluka,” ujar Zahidin.
Sementara, Minggu (23/10) Kodim 0712 Tegal segera memberikan bantuan dengan mengirimkan 30 personil, guna membantu perbaikan rumah warga. Begitupun satu regu Dalmas dari Perintis Polres Tegal, hadir dan turut membantu perbaikan. Selain itu, warga saling bahu membahu bersama muspika, memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan ringan. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar