Selasa, 25 Oktober 2011

Potret Jalan Kabupaten Tegal yang Dipenuhi Lubang

SETIAP melintas di ruas jalur Desa Babakan hingga Desa Tanjungharja, tentu pengendara akan mengumpat di dalam hati. Mereka pasti akan menanyakan di dalam hatinya, kenapa jalan sudah separah ini belum juga ada perbaikan? Pemerintahnya kemana?
Ironisnya, Walaupun jalan yang sudah tidak ada wujudnya itu belum diperbaiki, warga tetap saja melintasinya. Karena sebagian besar alasan warga, ruas jalan itu merupakan satu-satunya akses untuk menuju ke berbagai tujuan seperti Kota Tegal, Kota Slawi, dan kawasan Pantura.
Mestinya, pemerintah mendengar dan cepat merespon dengan melihat kondisi demikian. Sebab, hampir 90 persen jalan sepanjang sekira 7 kilometer dengan lebar 5 meter itu, mengalami kerusakan yang sangat parah. Lubang di sepanjang jalan tersebut, berdiameter antara 1 sampai 3 meter. Sementara kedalamannya, 10 sampai 50 centimeter. Sungguh memprihatikan manakala ada seorang lanjut usia dengan mengendarai sepeda tua melintas di jalan yang dipenuhi lubang dan sedikit berair itu. Tak ayal, pengendara kerap terjatuh kendati lukanya tidak terlalu parah.
Salah satu warga Desa Kertayasa Kecamatan Kramat, Maksus (43), mengatakan, di jalur ini sudah sering terjadi insiden laka lantas. Tak sedikit jumlah korban yang terjatuh maupun tertabrak saat melintas di jalan tersebut. Seringkali terjadi, saat pengendara menghindari jalan yang berlubang dan mendadak ada pengendara lain yang tengah menghindari pula. Dengan demikian, kecelakaan tidak bisa dihindarkan. Hendaknya, jalan yang sudah tidak beraspal itu, secepatnya diperbaiki.
“Pengendara sering kesulitan saat melintas di jalan tersebut. Dan itu dialami bukan hanya oleh pengendara roda dua saja. Melainkan roda empat juga banyak yang mengeluh. Termasuk supir angkudes (angkutan pedesaan, Red) jurusan Pagongan – Suradadi,” kata pegawai negeri sipil (PNS) ini, kemarin.
Dia mengaku, pernah mendengar dan membaca di sebuah surat kabar bahwa ruas jalan Babakan Tanjungharja, akan segera diperbaiki dengan menggunakan dana APBD II 2011. Celakanya, meski sudah mendekati akhir tahun, jalan tersebut belum juga diperbaiki. Padahal, kondisi jalan sudah tidak layak lagi untuk dilewati.
"Perbaikan harus cepat dilaksanakan, mengingat musim kemarau akan beralih musim hujan. Dengan begitu, perbaikan akan terhambat apabila terserang hujan," ungkapnya.
Warga lainnya, Wanto (43) asal Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat, mengatakan, akibat kerusakan jalan, tak heran jika dirinya selalu terlambat bekerja. Karena setiap melintas di jalan itu, dirinya harus rela ekstra hati-hati dan memperlambat laju kendaraannya. Kesulitan melintas di jalan itu, tidak hanya dialami dirinya semata. Sejumlah pelajar juga mengalami demikian.
"Pelajar juga sering terlambat masuk sekolahnya. Kebanyakan pelajar di sini, menggunakan akses angkutan pedesaan. Kendaraan tersebut tidak bisa melaju dengan kecepatan tinggi mengingat jalannya yang sudah sangat parah," terangnya.
Terpisah, ketika Kepala UPTD PU Kramat hendak dikonfirmasi, pihaknya tidak ada ditempat. Menurut karyawannya, kepala UPTD sedang ada kepentingan di luar kantor. Sementara ketika karyawan tersebut ditanya seputar ruas jalur Babakan - Tanjungharja, menurutnya perbaikan akan segera dilaksanakan. Saat ini, proses lelang tengah berlangsung di dinas kabupaten.
"Proses lelangnya sudah digelar dua kali. Tetapi selalu salah. Sehingga, bulan ini diulang lagi," kata petugas yang enggan namanya dikorankan. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar