Minggu, 18 Desember 2011

Menilik Dari Dekat Community TB Care Aisyiyah

Sebagai organisasi masyarakat, Aisyiyah lebih dikenal dengan kegiatan keagamaannya. Padahal, banyak bidang lain yang juga dilaksanakan salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah ini. Salah satunya terkait kesehatan, dengan turut serta menanggulangi dan memberantas penyakit Tuberkulosis (TB) oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Tegal. Apa saja kegiatannya?

LAPORAN : LAELA NURCHAYATI
AISYIYAH adalah organisasi perempuan Muslim yang peduli terhadap isu-isu sosial dan keagamaan yang didirikan pada tanggal 19 Mei 1977. Organisasi ini juga menjadi sarana bagi perempuan Muhammadiyah untuk berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera yang sesuai dengan ajaran Islam.
Sesuai dengan visi misinya, Aisyiyah bergerak di berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan Aisyiyah memiliki Taman Kanak-kanak dan Akademi Kebidanan. Aisyiyah juga bergerak dalam program pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, HIV AIDS. Ada juga kegiatan dari majelis lainnya, seperti kesejahteraan sosial yaitu anak asuh, rumah singgah untuk anak jalanan, dan panti asuhan. Serta bidang ekonomi mikro, simpan pinjam, dan usaha kecil.
Dengan potensi dan gerakan komunitasnya, Aisyiyah mulai berkiprah dibidang pengendalian Tuberkulosis (TB) dengan bantuan The Global Fund (GTF ATM) dengan menjadi SR atau Sub Recipient atau penerima dana sekunder dari Principal Recipient (PR-GF ATM) kementrian kesehatan sebagai penerima dana utama di Ronde 1 dan Ronde 5 selama kurun waktu 2001-2008.
Tak terkecuali di Kabupaten Tegal, menjadi salah satu daerah yang masuk dalam kantong TB di wilayah Jawa Tengah. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada, PD Aisyiyah Kabupaten Tegal terus menggalakkan penanggulangan dan pemberantasan penyakit TB dengan berbasis masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam berbagai tahap, mulai pemilihan kader, pelatihan, hingga tindak lanjut program yang ada.
Sebanyak 96 kader dibagi dalam empat angkatan, masing-masing 24 orang. Mereka mendapatkan pelatihan sebanyak 2 tahap. Selanjutnya langsung mengaplikasikan ilmunya sesuai tugas dan materi yang telah diterima. "Mereka bertugas mencari suspect (penderita, Red), mengantarkan mereka ke pelayanan kesehatan, dan memantau perkembangannya hingga sembuh," ungkap Hj Srijatun, Ketua PDA Kabupaten Tegal disela pelatihan kader angkatan 4 tahap 2 di Riez Palace Hotel, beberapa waktu lalu.
Dari 96 kader yang ada tersebar di 16 kecamatan, sebagai wilayah kerja mereka. Tak hanya itu saja, PD Aisyihah Kabupaten Tegal juga melakukan kunjungan dan pemberian makanan tambahan bagi penderita. Terlebih mereka harus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Program penanggulangan TB berbasis masyarakat ini dilaksanakan dalam jangka 3 tahun ke depan. Program ini juga menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
Terpisah, dr Lukito Hari Prasetyo, menambahkan, program yang dimulai November 2011 ini langsung menunjukkan hasil baik. Dari 30 suspek yang ditemukan, 10 diantaranya BTA positif. Padahal secara teori, biasanya dari 15 suspect baru ditemukan 1 BTA positif.
"Ini sangat bagus, sehingga kita lebih mudah dalam melakukan penanggulangan dan pemberantasan TB sekaligus pengobatan pada pasien," terangnya.
Pasalnya, lanjut dia, penyakit ini sangat mudah menular kepada siapapun. Adapun pasien tersebut diantaranya 4 orang dari Desa Setu Kecamatan Tarub, 2 orang dari Desa Pegirikan Kecamatan Talang, 3 orang dari Desa/Kecamatan Kedung Banteng, dan 1 orang dari Desa Wangandawa Kecamatan Talang. "Saat ini mereka masih dalam pemantauan kader, agar pengobatan yang dilakukan bisa berjalan baik tanpa harus diulang-ulang," pungkasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar