Kamis, 22 Desember 2011

Menilik Produksi Handy Craft di Desa Babakan

Menjalankan usaha yang bermodalkan kreatifitas memang membutuhkan ketekunan ekstra. Semakin tinggi kreatif usaha yang dibangun, semakin sulit juga bagi pihak lain untuk menduplikasi produk usaha tersebut. Bagaimana kaitnya?

LAPORAN: YERI NOVEL
HAL itu yang selama dua tahun terakhir, diterapkan oleh seorang wanita cantik dengan menghias berbagai kebutuhan alat rumah tangga. Seperti tempat tisu, tempat minuman mineral jenis gelas, tempat makanan ringan atau kue, dan tempat buah. Barang-barang tersebut, dihias dengan pernak-pernik cantik yang di produksinya di rumah sendiri.
Dia adalah, Wiwik Sulistio Rini warga RT 03 RW 01 Desa Babakan, Kecamatan Kramat. Dengan modal hobby dan iseng, kini wanita berparas manis ini mampu memproduksi berbagai motif pernak-pernik atau biasa disebut dengan Handycraft. Wiwik sapaan akrab ibu berusia 44 tahun ini, sedikitnya juga sudah mampu membuka lapangan pekerjaan di wilayah rumahnya. Terbukti, meski baru memiliki dua orang karyawan, namun Wiwik sudah dikenal sejumlah pecinta handy craft di tanah air. Hasil produksinya, kerap dipesan dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan wilayah Jawa Tengah sendiri.
Menurutnya, setiap hari selalu ada yang memesan hasil produksinya. Dan pesanan tersebut tak pernah kembali karena barangnya selalu habis di pasaran. Selain memproduksi tempat minuman gelas dan buah, wanita berkerudung ini juga memproduksi hiasan gantungan kunci, Ponsel, tas dan bros. Namun demikian, cenderung di pasaran, keranjang hias yang lebih banyak di pesan. Guna memproduksinya, Wiwik mampu menghasilkan dua unit keranjang hias dalam sehari. Sedangkan untuk bros hias, dia mampu menghasilkan 50 biji.  "Awalnya cuma hoby saja. Tapi sekarang justru banyak yang pesan. Alhamdullilah, semua ini berkat ketekunan saya dan dorongan dari keluarga," kata Wiwik, kemarin.
Dia menjelaskan, keranjang besi hias untuk tempat minuman gelas, dia bandrol dengan harga Rp 150 ribu per unit. Motifnya beraneka jenis, mulai dari model gitar sampai model manual. Sedangkan keranjang besi hias untuk tempat buah dan toples segitiga hias untuk kue kering serta tempat tisu, juga sama harganya. Yaitu Rp 150 ribu per unit. Sementara untuk bros, hanya Rp 50 ribu per unit.  "Saya mulai menggeluti ketrampilan ini, sejak tahun 2009 silam. Meski baru dua tahun, tapi saya bersyukur karena pelanggan saya sudah banyak," ujarnya.
Ketrampilan yang dimiliki Wiwik, tidak hanya berhenti di situ saja. Wiwik akan selalu berinovasi dengan memadukan kreasinya dengan perajin-perajin lainnya. Guna mencapai itu, Wiwik saat ini tengah menuntut ilmu di sebuah tempat kursus handy craft di Kota Cirebon. "Setiap hari Rabu sampai Sabtu, saya kursus di Cirebon. Saya ingin memperdalam ilmu ketrampilan saya," tutupnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar