Selasa, 29 November 2011

Kebijakan Pergantian Pupuk Menuai Gejolak

SLAWI – Kebijakan pemerintah mulai bulan Januari 2012 nanti akan mengganti  pupuk, dari PT Kujang ke PT Pusri menuai gejolak dari para petani. Pasalnya para petani khususnya petani Kabupaten Tega sudah merasakan hasilnya dengan menggunakan pupuk PT Kujang.
Ketua Komisi II Udin Zaenudin SH mengatakan, pihaknya sudah banyak menerima keluhan daripara atenai atas kebijakan dari pemerintah melalui Puri Holding tersebut. Dimana menurut para petani, sekitar 4 tahun yang lalu para petani sudah pernah menggunakan pupuk pusri dan hasilnya tidak bagus.
“Khususnya para petani bawang, mereka merasa memakai pupuk pusri itu hasilnya tidak seperti pupuk PT Kujang. Jadi kami berharap kebijakan yang dilakukan pemeintah melalui pusri holding itu dapat ditinjau ulang, karena dibawah menimbulkan gejolak,” katanya, kemarin.
Menurutnya, sebuah kebijakan itu harusnya memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Kalau ada kebiajakan yang justru menyengsarakan masyarakat berarti ada kepentingan oleh beberapa oknum pejabat.
“Karena menimbulkan gejolak dan petani merasa dikorbankan kami dari komisi II, akan mengundang distributor pupuk melalui dinas terkait untuk menanyakan sejauh mana pergantian jenis pupuk ini.  Harusnya pemerintah sebelum mengambil kebijakan dapat melihat kondisi dibawah,” ungkapnya.
Selain karena pupuk kujang dianggap lebih baik, menurutnya Udin, pabrik PT Kujang juga lebih dekat dibandingkan dengan PT Pusri. Sehingga kalau melihat dari letaknya yang dekat, kondisi pupuk lebih baik, tetapi jika PT Pusri yang pabriknya ada di Palembang, bisa-bisa ada pengawetan pupuk.
SEDANG DILAKUKAN DEPLOT
Sementara, Kepala Tanbunhut Kabupaten Tegal Ir Karwadi menjelaskan, saat ini dilakukan rayonisasi penyaluran pupuk. Untuk wilayah Jawa tengah ditunjuk dari PT Pusri, Jjawa Barat menggunakan PT Kujang, sedangkan Jwa Timur menggunakan PT Retro Gresik. Mulai dari bulan September kemarin, sudah dilakukan masa peralihan. Sampai bulan Desember nanti pupuk Kujang harus sudah habis.
“Sebenarnya PT Kujang maupun PT Pusri ada dibawah Pusri Holding, dan pupuk kujang maupun pupuk pusri yang bersubsidi tersebut berwarna ping,” jelasnya.
Dikatakanya, karena muncul gejolak , saat ini pusri holding memalui Litbang pertanian pusat sedang melakukan deplot (percobaan) dimana bulan desember nanti mulai panen. Kalau hasilnya ternayata bagus, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke para petani.
“Kami hanyalah sebagai fasilitator dari para petani, kami tidak bisa mengatakan mana yang baik dan mana yang buruk,” ujarnya.
Diketahuinya ada gejolak, para petani saat ini sudah mengajukan surat penolakan atas kebijakan itu, kepada Pusri holding dan mengusulkan tetap menggunakan pupuk PT Kujang, yang disampaikan melalui kelompok tani nelayan andalan (KTNA) Kabupaten Tegal.
“Surat usulan tersebut juga sudah disampaikan ke Bupati, hanya saja belum turun. Kami dari dinas apapun kebijakanya, yang terpenting adalah petani dapat meningkatkan produktifitas yang lebih tinggi. Karena kalau turun produktifitas pemerintah juga akan merasa rugi,” pungkasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar