Jumat, 02 Desember 2011

170 Warga Terserang HIV/AIDS

SLAWI – Di Kabupaten Tegal sepanjang Juli 1996-2010, 114 warganya teridentifikasi terserang virus HIV dan 56 AID. Dari angka diatas, 23 diantaranya meninggal dunia (MD). 65 prosen dari penderita kebanyakan kaum wanita sudah berumah tangga. Langkah antisipasi Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tegal (KPAK), setiap bulan sekali melakukan pencegahan pada lokalisasi ilegal yang ada di Kabupaten Tegal.
 Terkait dengan antisipasi penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), KPAK bersama Dinkes setempat melakukan pemeriksaan setiap sebulan sekali, terhadap Penjaja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi illegal. Sedang antisipasi terhadap kemungkinan penderita HIV/AIDS, dilakukan tiga bulan sekali. “Ada sejumlah lokalisasi ilegal dan pangkalan kaum waria maupun gay, sesuai hasil pemetaan KPAK,” jelas Komsari SIP, sekretaris KPAK, (1/12) kemarin.
 Dikatakan Komsari, sesuai pemetaan, sedikitnya ada sejumlah titik terkait lokalisasi ilegal seperti Wandan Munjungagung dan Gang Sempit Maribaya di Kecamatan Kramat. Untuk lokalisasi ilegal lain yaitu Peleman di Desa Padaharja, Kecamatan Suradadi dan Karang Gondang Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu.
 Menurut dia, selain lokalisasi ilegal PSK, juga ada sejumlah lokasi lain yang menjadi pantauan KPAK yaitu sekitar GOR Tri Sanja Slawi yang sering dijadikan ajang mangkal kaum Waria. Serta di sekitar Alun-alun Slawi (AAS) yang disinyalir tempat mangkal kaum gay daerah setempat dan pendatang. “Kami selalau melakukan pemantauan wilayah yang kami anggap rawan HIV/AIDS,” ujarnya.
 Langkah antisipasi dan penertiban, guna meminimalisir kemungkinan mewabahnya virus mematikan itu, KPAK bekerjasama dengan Dinkes setempat mewajibkan ketersediaan kondom di lokalisasi ilegal. Persediaan kondom disana harus selalu ada baik di outlet maupun wisma tempat mangkal PSK.  “Bahkan ada kesepakatan, jika penikmat PSK enggan menggunakan kondom, PSK tidak diwajibkan melayani penikmat itu,” terang Komsari.
 SOSIALISASI
 Disisi lain menurut Komsari, untuk memberikan pemahaman dan langkah antisipatif lain, KPAK bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait menyelenggarakan sosialisasi, bahaya dan penanggulangan HIV/AIDS bagi masyarakat. Dalam rangka hari AIDS Tahun 2011, KPAK sudah merencanakan menyelenggarakan sosialisasi itu.  “Rencana (1/12), karena banyaknya kegiatan ditunda sampai (15/12) mendatang bertempat di STIKES Bhamada Slawi, dengan narasumber dari daerah setempat,” tutur Komsari.
 Sedangkan sosialisasi juga pernah dilakukan di RM Pring Sewu belum lama dengan dihadiri perwakilan dari PSK yang ada di lokalisasi ilegal di Kabupaten Tegal. Juga mengundang semua kades yang wilayahnya terdapat lokalisasi illegal itu. Sosialisasi semata untuk mengantisipasi dan mensosialisasikan akan bahaya virus mematikan Tersebut.
 Sementara, untuk sosialisasi yang bakal digelar di STIKES Bhamada Slawi mendatang, sesuai rencana bakal mengundang para istri TNI/Polri, juga sejumlah ibu rumah tangga. Kegiatan itu rencananya bekerja sama dengan Dinkes Pemkab Tegal. “Untuk narasumber terbatas dari daerah setempat,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/170-Warga-Terserang-HIV/AIDS.html

0 komentar:

Posting Komentar