Rabu, 30 November 2011

Eksistensi Sang Maestro Seni Tradisi

PASKA ditetapkannya sebagai Maestro Seni Tradisi  Indonesia atau lebih familiar sebagai maestro tari endel oleh Kementrian  Kebudayaan dan Pariwisata 2010 silam, telah memacu semangat Suwitri (62) untuk meneruskan estafet berkeseniaannya pada sang anak. Tiga putranya dari delapan orang yang masih hidup, tinggal dipundak Sri Purwantilah generasi penerus seni tradisi itu akan dilanjutkan. Memang kadang ketulusan untuk berbuat semata dipercaya akan dipertemukan dijalan yang benar. Banyak yang tidak mengetahui bahwa diakuinya eksistensi seorang Suwitri (62) warga Desa Slarang Lor RT 01/ RW 02 Kecamatan Dukuhwaru sebagai Maestro Seni Tradisi Indonesia, tak mudah didapatkannya begitu saja.
Ini mengingat kepekaan pemkab untuk mensejahterahkan aset kesenian yang dimiliki terlalu sangat minim. Beruntung berkat kepekaan antar sesama anak bangsa membuat DPD Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) Kabupaten Tegal memperjuangkan Suwitri untuk diakui pemerintah sebagai seorang maestro. Hal ini tak berlebihan mengingat Suwitri hingga di usia senjanya terus tak pernah henti 'nguri- nguri' budaya tari yang kian tergerus oleh kemajuan jaman.
Dari penuturan sang anak Sri Purwanti, tak ditampiknya berkat sentuhan keikhlasan FKKB membuat kehidupan sang ibu menjadi sedikit terjamin dengan didapatkannya jaminan hidup setiap bulan sebesar Rp 1.250.000 seumur hidup dari pusat.  "Saya sempat pesimis dan curiga ketika ada yang meminta ibu membuat rekening untuk menstansfer bantuan dari pusat setiap bulannya. Soalnya dulu ada oknum pejabat yang memerintahkan hal serupa, namun sekarang tabungan ibu juga tidak tahu dimana juntrungnya," ujar  Sri Purwanti.
Sementara ketua DPD FKKB Kabupaten Tegal, L Harnoko sendiri mengaku apa yang dilakukan terhadap keluarga Suwitri semata karena panggilan hati sesama anak bangsa. Diapun kini mengaku lega atas pengakuan dari pemerintah pusat dan adanya jaminan hidup buat seorang maestro yang tak kenal lelah menghidupkan denyut tradisi seni Indonesia.
Bahkan FKKB pun terus memantau dan mendukung proses regenerasi dari Suwitri pada sang anak Sri Purwanti secara tulus dan ikhlas. "Suwitri mewarisi keahlian almarhummah Warmi yang tak lain ibu kandungnya. Dimana Ibu Warmi sendiri terkenal dijamannya dengan menguasai 12 jenis tarian. Keahlian ini diwariskan pada Suwitri, dimana dia kini menguasai 6 dari 12 jenis tarian yang dikuasai sang ibu. Enam tarian yang dikuasai bu Suwitri adalah Endel, Kresna, Panji, Punggawa atau Patuh, Langgapan, dan Kelana. Dan dari Suwitri yang diturunkan pada sang anak Sri Purwati sendiri baru menguasai 2 jenis tarian yakni Kresna dan Endel. Ini yang membuat saya terus melecut Sri untuk terus belajar menguasai 4 tarian mumpung Suwitri masih ada," terang Harnoko.
Sri Purwanti putri ke 2 dari 8 bersaudara itupun mengaku bakal menggelar ritual setahun sekali yakni 'nyekar' di makam panembahan Mbah Ronggeng di Desa Pedeslohor, Kecamatan Adiwerna. Diakuinya makam ini sering didatangai ibunya selama 7 tahun terakhir untuk meminta keahlian menari yang dimilikinya bisa diturunkan pada keturunannya.  "Untuk tahun-tahun kedepan ritual setahun sekali ini akan saya jalani secara kontinue," terang Sri Purwanti.
Sang Maestro Suwitri sendiri kembali akan menunjukkan eksistensinya dihadapan publik nusantara atas undangan Dewan Kesenian Jakarta 17 Desember 2011 mendatang di teater luwes Taman Ismail Marzuki.
Dia akan membawa sang anak Sri Purwanti yang digadang-gadang menjadi penerus seni tradisi Indonesia. Suwitri memang tak sendiri dalam menapak di dunia seni sebagai jalan hidupnya. Dari 5 bersaudara, tiga diantaranya juga memilih jalur seni sebagai pengrawit. Hanya si sulung saja yang memilih jalur hidup dengan bertani. Sang maestro itu dipacu untuk terus menjalani hidup dan berkesenian dengan tetap dipertemukan dengan tuntutan hidupnya. Bila ajakan manggung sedang tidak menyapanya, dia akan lalui hari- harinya dengan berjualan bubur dan makanan khas kampung, sembari membuka lebar-lebar pintu rumahnya untuk menyambut kedatangan para guru yang akan  mendalami ilmu seni tari padanya. (hermas purwadi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar