Selasa, 29 November 2011

Kronologis Perampokan di Pabrik Tepung

KAWANAN perampok yang menggondol uang tunai sebesar Rp 8 juta, ternyata sebelumnya mengaku akan mengantarkan istri manager. Pengakuan tersebut dilontarkan kepada Satpam yang kebetulan sedang bertugas pada malam itu. Seperti apa kisahnya?

LAPORAN: YERI NOVEL
SEKIRA pukul 02.00 WIB dini hari (21/11) kemarin, pintu gerbang PT Sahabat Nelayan Jaya Mandiri (SNJM), diketuk oleh seseorang dari luar. Mendengar ketukan yang berulang-ulang, dua orang satpam yang kebetulan bertugas di pabrik tepung yang berlokasi di Jalan Raya Demangharjo KM 19 Kecamatan Warureja itu, bergegas mendekati pintu gerbang tersebut.
Dua satpam yang masing-masing bernama Mashuri (40) dan Parnoto (32), kemudian membuka jendela pintu gerbang dan menanyakan kepada tamu itu.
"Ada kepentingan apa pak? Mau mencari siapa," kata Mashuri kepada tamu yang diketahui mengendarai sebuah mobil Kijang Inova berwarna silver. Kemudian dari mulut tamu tersebut mengatakan bahwa dirinya akan mengantarkan seorang wanita bernama Ibu Surti untuk bertemu dengan Manager PT SNJM, Mansyur.
Kala itu, Mashuri tidak langsung menanyakan siapa gerangan Ibu Surti. Dia hanya mengira, bahwa Ibu Surti merupakan istri dari Managernya. Sedangkan keberadaan Manager pada saat itu, sedang tertidur pulas di Mess pabrik. Tanpa curiga, Mashuri pun langsung membukakan pintu gerbang itu. Belum sampai pintu yang terbuat dari besi baja itu terbuka lebar, tiba-tiba dari belakang tamu tersebut muncul lima orang yang menodongkan senjata tajam kepada dirinya. Senjata itu adalah, senjata api (Senpi), linggis, kapak dan samurai.
Tanpa basa-basi lagi, kawanan perampok langsung menyeret dirinya dan Parnoto menuju Pos penjagaan. Di pos tersebut, dia diikat kedua tangan dan kakinya, serta di lakban mulut dan matanya oleh kawanan perampok tersebut. Setelah itu, dengan bebasnya enam orang perampok memasuki ruang kantor pabrik dan Mess karyawan.
"Setelah mereka (perampok) masuk, saya tidak tahu lagi bagaimana selanjutnya. Waktu itu, saya hanya berusaha melepaskan tali rafia yang mengikat ditubuh kami," cerita Mashuri, didampingi Parnoto.
Sementara itu, Iksan (32), salah satu karyawan yang pada saat itu sedang tertidur pulas di kamar Mess, mengaku terkejut ketika kakinya diseret oleh seseorang dengan kasar. Saat diseret, dia tidak sempat melihat wajah orang tersebut. Karena waktu itu, dirinya langsung disuruh tiarap dan ditodong dengan senjata tajam berupa kapak.
"Saya langsung diikat dan ditutup mata dan mulutnya. Kemudian para perampok mengambil harta benda kami," tuturnya.
Staf kantor ini menyebutkan, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Seluruh karyawan yang disekap, juga tidak ada yang luka-luka. Perampok hanya mengambil uang tunai milik karyawan dan menggondol uang kas pabrik yang berada di laci kasir. Total kerugian, sekira Rp 8 jutaan. Selain uang, perampok juga sempat mengambil sebuah printer milik pabrik. Kondisi ruangan kantor pabrik tersebut, tidak ada yang rusak. Semuanya rapi seperti semula. Setelah perampok kabur sekira pukul 03.00 WIB, korban bergegas melepaskan ikatannya masing-masing. Korban langsung menghubungi polisi terdekat, yakni di Pos Babadan dan dilanjutkan melapor ke Mapolsek Warureja. Tak berselang lama, anggota Satreskrim Polsek dan Polres Tegal, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami disekap kira-kira satu jam," imbuhnya.
Olah TKP dipimpin Kapolsek Warureja, AKP Liesytiowati. Satu persatu karyawan PT SNJM, dimintai keterangan oleh tim Satreskrim. Dari mulai Sekuriti, sampai dengan Manager pabrik tersebut. Namun ketika Kapolsek ditanya wartawan seputar insiden perampokan tersebut, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan. Alasannya, karena Kapolres akan segera datang ke lokasi.
"Silahkan nanti tanya langsung ke Bapak Kapolres ya," kata Kapolsek Warureja kepada sejumlah wartawan media cetak dan elektronik. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar