Kamis, 22 Maret 2012

Menilik Rencana Pengembangan Proyek PLTPB di Guci

Pemkab Tegal berencana mengembangkan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau Geothermal di Desa Guci Kecamatan Bumijawa. Beragam reaksi pun bermunculan. Karenanya, DPRD kemudian menindaklanjuti dengan menggelar kunjungan ke daerah lain yang telah mengembangkan PLTPB. Lalu ?

LAPORAN : MOH GHONI
PROYEK Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau Geothermal yang rencananya bakal dibangun di Desa Guci Bumijawa, dinilai bakal menguntungkan daerah Kabupaten Tegal. Hal itu diketahui setelah Pansus IX yang membahas Raperda RTRW dan unsur pimpinan DPRD setempat, melakukan kunjungan di Kamojang dan Garut, Jawa Barat. Sejumlah Anggota DPRD itu, membawa misi memastikan dampak yang bakal ada setelah pembangunan PLTB tersebut terhadap masyarakat dan daerah.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Golkar, Muaris SH, usai kunjungan ke Kamojang dan Garut Jabar, kemarin.
Dikatakan Muaris, proyek PLTPB Kamojang yang dibangun pada tahun 1920 memiliki 83 sumur, sedangkan di Garut hanya memiliki 17 sumur yang dibangun pada tahun 1999. Di dua lokasi tersebut, kondisinya aman bagi masyarakat sekitar lokasi proyek dan tidak ada dampak negatif. Bahkan, tidak ada limbah dari pembangunan pembangkit listrik itu.
Menurut dia, dengan adanya proyek PLTPB itu juga membawa dampak positif untuk pendapatan daerah. Pasalnya, setiap tahun Pemkab akan mendapatkan bagi hasil dari proyek PLTPB. Namun nilai bagi hasil yang diperoleh olah dua daerah itu, belum bisa didapat penjelasan secara rinci. Hal itu dikarenakan bagi hasil dikelola oleh provinsi dan disesuaikan dengan produksi PLTPB.
"Baiknya lagi, bukan hanya dua daerah yang ketempatan saja yang mendapat keuntungan. Tapi, juga daerah lain di sekitar proyek PLTPB juga mendapatkannya. Hanya saja, daerah yang menjadi lokasi pembangunan mendapatkan bagian lebih banyak,” jelas Muaris.
Dia mengungkapkan, dua daerah lokasi PLTPB yaitu Kamojang dan Garut menjadi semakin ramai dikunjungi wisatawan. Untuk pendapatan dari para pengunjung, bisa menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari adanya proyek PLTPB. Begitupun jika PLTPB di Guci jika bisa direalisasikan, maka pendapatan Guci khususnya akan semakin meningkat. “Jika saat ini pendapatan dari Guci sekitar Rp 2 miliar. maka setelah adanya PLTPB maka pendapatan bisa meningkat tajam,” ujarnya.
Sementara terkait dengan kajian akademisi, berdasarkan penjelasan dari ilmuwan Instutut Teknologi Bandung (ITB), pembangunan PLTPB aman bagi masyarakat. Sumber panas bumi yang diambil hanya uapnya saja, yang dipergunakan untuk menggerakkan turbin. Dari pergerakan turbin dinamo itu, akan menghasilkan listrik. Jadi, yang dimanfaatkan bukanlah air panas atau seperti yang dikhawatirkan.
"Kedalaman pengeboran sekitar 1,5 sampai 2,5 kilometer. Sedang air panas Guci berada di permukaan lapisan, jadi tidak akan terpengaruh," pungkasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Menilik-Rencana-Pengembangan-Proyek-PLTPB-di-GuciMenilik-Rencana-Pengembangan-Proyek-PLTPB-di-Guci.html

0 komentar:

Posting Komentar