Jumat, 27 Juli 2012

Perajin Tahu Butuh Subsidi

PERAJIN tahu dan tempe di wilayah Kabupaten Tegal, membutuhkan subsidi dari pemerintah daerah setempat seiring dengan harga kedelai yang kian melambung tinggi. Harga kedelai yang sebelumnya Rp 7.000 per kilogram, kini menjadi Rp 8.000 per Kg. Akibatnya, perajin terancam gulung tikar.Hal itu dilontarkan Ketua Paguyuban Perajin Tahu Adiwerrna, Berkah Lestari, Samiun, kemarin saat ditemui di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Dampyak Kecamatan Kramat.
Menurutnya, ketika tahun 2008, harga kedelai Rp 6.000 per kilogram. Dan kala itu, perajin mendapat subsidi dari pemerintah. Mengingat program itu, pihaknya berharap pemerintah segera memberikan subsidi.
"Saat ini banyak perajin tahu dan tempe kelimpungan dengan kondisi harga kedelai yang mahal. Jumlah perajin tahu di Desa Adiwerna khususnya yang tergabung dalam paguyuban sekitar 330 orang perajin," terangnya.
Para perajin tersebut terbagi menjadi tiga skala yaitu perajin besar, sedang, dan kecil. Khusus untuk skala kecil, biasanya produksi tahunya dikerjakan sendiri. Namun untuk skala sedang dan besar, biasanya memiliki beberapa karyawan yaitu rata-rata lima orang. Tenaga kerja berasal dari daerah setempat. Dia mengatakan, apabila pemerintah tidak segera bertindak, maka ribuan karyawan perajin tahu terancam menganggur.
Dia berharap, DPRD maupun dinas terkait segera turun ke lapangan. Sehingga bisa melihat secara langsung kondisi masyarakat perajin. Menurutnya, saat ini para perajin sedang dilematis. "Mereka bingung karena modalnya tidak cukup untuk produksi. Meskipun cukup, dipastikan merugi. Untuk itu, pemerintah agar segera memberikan subsidi," pintanya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Perajin-Tahu-Butuh-Subsidi.html

0 komentar:

Posting Komentar