Master Limbad yang selama ini selalu tampil di acara televisi, Sabtu (28/5) malam, tampil di lapangan Aspol Kalibliruk Slawi. Dia menampilkan hiburan ekStrim dengan permainan yang sangat memukau ribuan penonton, pada acara Extrim Magic Show The Prince of Fakir Master Limbad yang bersamaan dengan puncak acara hari jadi Kabupaten Tegal yang ke- 410.
Sebelum bermain, Master Limbad yang tidak pernah mengeluarkan suara itu, keluar dari boks dibarengi dengan api yang menyala dan membakar tubuhnya. Dia kemudian melakukan permainan pemanasan dengan meminta koran yang dipegang oleh saslah seorang temannya dan kemudia memperlihatkan kepada penonton, bahwa didalamnya tidak ada apa-apa.
Kemudian dirinya membuat kertas koran itu seperti halnya bungkus kacang rebus, dan ternyata didalamnya langsung berubah dari yang tadinya kosong menjadi berisi uang ribuan yang disebarkan kepada penonton. Setelah membuat penonton tercengang, pada aksi keduanya, Master Limbad yang berasal dari Kabupaten Tegal itu menunjukan kelihaian sulapnya. Seutas benang yang telah diputus beberapa bagian, kemudian digengam dengan tangannya. Setelah ditarik lagi, ternyata potongan benang itu menjadi utuh kembali.
Dalam permainan yang ketiga, Master Limbad membuat penonton menjadi diam seribu bahasa. Karena pembawa acara pada malam itu, diminta untuk menjadi lawan mainnya dengan mencoba sebuah pisau yang sangat tajam. Pembawa acara tersebut yang bernama Olga, diminta untuk membuktikan bahwa pisau tersebut tidak main-main, dengan menebaskan pisau itu untuk memotong buah mentimun dan beberapa helai rambut milik Olga.
Terlihat Olga merasa ketakutan. Setelah diberi beberapa mantra, tangan Olga pun kemudian diiris menggunakan pisau. Selain tangan, rambut Olga pun juga tak luput menjadi sasaran irisan pisau Master Limbad. Anehnya, bilah pisau yang tajam itu tak dapat melukai kulit mulus Olga dan juga rambut Olga.
Begitu juga dengan permainan selanjutnya, Master Limbad ditutup matanya oleh Bupati Tegal Agus Riyanto, dengan kain beerapa lapis. Setelah itu, bupati nampak membuang pisau ke luar panggung. Setelah Limbad ditutup, dirinya mencari pisau yang telah dibuang bupati dan berhasil menemukannya. Bukan hanya itu, setelah pisau ditemukan, beberapa orang termasuk bupati sendiri masing-masing nampak memegangi dua buah balon untuk dipecahkan Master Limbad.
Setelah balon yang dipegang beberapa orang berhasil dipecahkan Limbad, balon yang dipegang bupati mendapat giliran terakhir. Bupati terlihat gemetar ketika Limbad ketika akan menusukkan pisau ke balon yang dipegang bupati. Serta satu balon lainnya yang ditaruh di sela-sela peralatan sound system. Namun Limbad dengan mata yang ditutup itu, ternyata bisa memecahkan semua balon tanpa harus melukai bupati.
Pada season kedua, setelah Limbad beristirahat sejenak, dirinya langsung menampilkan pertunjukan yang lebih ekstrim lagi. Dia mencoba memakan kaca pecah dan paku. Yang membuat orang semakin takut untuk melihatnya, dia juga mengebor tubuh penonton dengan bor listrik. Dan yang paling ekstrim dalam aksi penutupnya, Limbad nampak memotong lidahnya dengan pisau yang membuat darahnya berceceran. Namun pada saat potongan lidah itu dimasukan kembali ke dalam mulutnya, lidahnya kembali utuh.
Aksi panggug Master Limbad nampak mendapat sambutan hangat pengunjung. Apalagi selama ini, sejumlah pengunjung yang hanya dapat menonton aksi Master Limbad di televisi, dapat menyaksikan secara langsung.Sumber Berita : Radar Tegal 29 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar