SLAWI - Yayasan Abdi Negara saat ini kesulitan dalam melakukan pemeliharaan Gedung Korpri Slawi, apalagi perbaikan. Pasalnya, gedung yang dibangun dan beroperasi sekitar 20 tahun lalu saat ini kesulitan biaya. Pasalnya, pemasukan yang didapat sangat jauh dari kebutuhan untuk pemeliharaan apalagi perbaikan gedung. Setiap tahunnya pemasukan dari sewa berkisar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
“Dari konteks ini, pemeliharaan gedung Korpri, tidak bisa setiap tahun. Minimalnya dua tahun sekali. Itupun pemeliharaan ringan,” kata Bendahara pengelola Gedung Korpri, Robandi kepada Radar, belum lama ini.
Dikatakan Robandi, memang terkesan ramai disewa untuk perpisahan, namun setiap tahun berkisar hanya lima sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA. Sedang disewa untuk keperluan lain seperti hajatan maupun lainnya, tidak seberapa pemasukan yang diterima.
Menurutnya, pihak pengelola mematok biaya sewa untuk kalangan umum sebesar Rp 1,5 juta. Sedang untuk perpisahan sekolah Rp 1,4 juta. Itupun dikembalikan kepada sekolah sebesar Rp 200 ribu. Dari uang sewa itu dipergunakan sebagai biaya kebersihan Rp 200 ribu dan sisanya masuk kas.
“Jika dirata-ratakan setahun sekitar Rp 10 sampai 15 juta, sangat tidak mungkin untuk biaya perawatan gedung. Apalagi pemasukan itu juga dipakai untuk keperluan bayar bulanan PDAM saja, jumlahnya hampir Rp 6 juta satu bulan,” jelas Robandi pula.
Sumber Berita : Radar Tegal 31 Mei 2011
0 komentar:
Posting Komentar