MARGASARI - Bayi Elma (11 bulan), kondisinya memelaskan, bibirnya bengkak akibat serangan sejenis tumor (hoemongium). Anak kedua dari pasangan Suko dan Badroh yang beralamat di RT 01 RW 16 Dukuh Limbangan, Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, saat ini hanya bisa pasrah dan menunggu uluran bantuan dari dermawan dan Pemkab Tegal. Oleh orang tuanya pernah diperiksakan ke Puskesmas Margasari dan dirujuk ke RSUD dr Soeselo, namun diperintahkan untuk dibawa ke RS dr Kariadi Semarang. "Mereka tidak mampu berbuat banyak, meski memiliki kartu Jamkesda, untuk ke Semarang tetap membutuhkan biaya. Keseharian Suami istri Suko dan Badroh hanya hidup dengan menjual 'cilok'," kata KRT Sugono Adinagoro, sekretaris Komisi II yang juga anggota DPRD dari FPDI Perjuangan, asal Margasari.
Dikatakan Sugono, dirinya pertama mendapat informasi tentang penyakit Elma dari seorang bidan desa. Karena mendengar kisah bidan itu, segera meluncur menuju rumah Elma. Melihat kondisi kehidupan pasangan Suko-Badroh, sangat memprihatinkan, dengan ekonomi yang sangat pas-pasan. Maklum keseharian mereka hanya dari hasil menjual 'cilok', jika habis terjual dagangannya hanya memperoleh laba paling tinggi Rp 20 ribu.
Menurut dia, dari hasil itu untuk menghidupi rumah tangga mereka dengan dua anak. Dengan kondisi penyakit Elma saat ini, mereka tidak mampu berbuat banyak dan hanya pasrah. Mereka belum mendapat sentuhan dari Pemkab Tegal. Saat dirinya menanyakan penyebab sakitnya Elma, Suko menjelaskan jika sejak lahir terdapat benjolan kecil pada bibir Elma. Seiring perjalanan usia, ternyata bibir Elma terluka dan semakin membengkak. "Kami sudah periksakan, namun untuk ke Semarang kami tidak punya biaya," ucap Sugono menirukan penjelasan Suko.
KRT Sugono sendiri berharap agar instansi terkait di Pemkab Tegal segera bersikap. Apalagi mereka keluarga kecil yang hidup dipedesaan dengan perekonomian guna menopang hidupnya dari penghasilan yang sangat terbatas. Jika melihat sakitnya Elma, dirinya prihatin seiring perkembangan usia, pembengkakan pada bibir Elma semakin membesar dan membahayakan kesehatan korban.
Sementara Kabid Yankes Dinas Kesehatan Pemkab Tegal, dr Titis Cahyaningsih menjelaskan, jika penderita hoemongium tersebut telah memiliki Jamkesda, pemkab siap menfasilitasi untuk dirawat di RS Karyadi Semarang. “Kami akan koordinasi dengan Puskesmas Margasari,” katanya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar