Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, melakukan sosialisasi dan pengambilan sampel darah terhadap seluruh pekerja sek komersial (PSK) di kawasan jalur Pantura setempat, Senin (17/10). Bagaimanakah kegiatannya?
LAPORAN: YERI NOVEL
UPAYA mengantisipasi timbulnya penyakit di wilayah kerjanya, berbagai langkah dilakukan Dinkes Kabupaten Tegal. Kali ini, Dinkes didampingi sejumlah paramedis dari Puskesmas Bangun Galih, Jatibogor dan Kramat, melakukan sosialisasi serta pengambilan sampel darah yang sasarannya adalah para PSK di jalur Pantura. Selain paramedis, hadir pula tim dari Kecamatan Kramat, yang dipimpin Camat setempat, Drs Berlian Adjie MM, serta jajaran Polsek Kramat, dan Koramil.
Staf Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tegal, Susli Astuti, didampingi Kepala Puskesmas Bangun Galih, dr Indah Hastuti, mengatakan, pengambilan sampel darah ini dilakukan hanya sekali dalam satu tahun. Setelah darah diambil, kemudian di kirim ke Propinsi Jawa Tengah. Kata dia, sampel darah tersebut akan di uji lab yang hasilnya tidak bisa disebutkan secara umum. "Target kami, minimal 60 orang PSK. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan kami (Dinkes, red)," ujarnya.
Dia menjelaskan, kegiatan ini serentak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesehatan para PSK di wilayah jalur Pantura Kabupaten Tegal. Sementara lokasi yang didatangi untuk diambil darahnya, dia menyebutkan, lokalisasi Wandan, Gang Sempit (GS), Peleman, dan berbagai tempat yang digunakan sebagai ajang kumpulnya para PSK. Setiap lokalisasi, ada petugas dan paramedisnya masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pelita yang sangat peduli dengan kesehatan PSK Pantura. "Masing-masing lokalisasi, ada paramedisnya sendiri yang bertugas untuk mengambil sampel darah PSK," katanya.
Camat Kramat, Drs Berlian Adjie MM, mengaku sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut. Minimal, PSK yang ada di wilayah kerjanya, dapat terpantau kesehatannya. Semua ini menurutnya, demi kebaikan bersama. “Singkatnya, kita ingin mengajak warga, terutama mereka yang berisiko tinggi agar dapat memahami makna pencegahan lebih baik dari pada mengobati,” pungkasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar