BALIHO atau reklame yang memuat gambar Wakil Bupati Tegal dan camat di semua kantor kecamatan serta beberpa titik di wilayah kabupaten Tegal, menuai kritikan. Pasalnya, dalam baliho tersebut hanya mencantumkan gambar wakil bupati dan camat. Padahal, Bupati Tegal masih menjabat, meski saat ini sedang non aktif. Hal ini dianggap kurang beretika.
“Kami melihat baliho yang bergambar Wakil Bupati Tegal, HM Herry Soelistiyawan SH MHum dan camat di masing-masing wilayah kecamatan, amat sangat kurang beretika. Karena pada gambar tersebut tidak mencantumkan gambar bupati, padahal bupati masih menjabat dan belum dipecat secara administrasi,” kata salah satu warga Slawi kulon, Bambang Purnama.
Bambang Purnama yang juga Ketua LSM Gerbang Mataram, menjelaskan, bahwa Bupati Tegal non aktif, Agus Riyanto SSos MM, sampai dengan hari ini belum mendapatkan kepastian hukum tetap. Artinya, sampai hari ini masih resmi menjabat sebagai bupati walaupun non aktif. Hal ini karena, proses hukum yang dijalani Agus Riyanto sebagai bupati non aktif masih berjalan.
“Kalau mau pasang, ya seharusnya ada gambar bupati. Kalau tidak ada, mending tidak dipasang sekalian. Ini kalau memang memiliki etika,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan warga Kecamatan Bojong, Muslihun. Dia sangat menyayangkan pemasangan baliho tersebut di beberapa titik. Walaupun baliho itu memuat himbauan positif, sangat baik, tapi gambarnnya tidak mencerminkan penghormatan kepada bupati.
“Kalau di setiap wilayah balihonya hanya memuat gambar camat, tidak jadi masalah. Tapi yang menjadi persoalan adalah di baliho itu ada gambar wakil bupati tetapi justru tidak ada gambar bupati. Ini menunjukan bahwa Pemkab sudah tidak mengakui lagi adanya bupati Agus Riyanto, padahal kepastian hukumnya belum tetap,” ungkapnya.
Dia merasa, baliho yang belum lama dipasang tersebut bukanlah inisiatif dari pihak kecamatan, melainkan ada perintah dari Pemkab. Dengan melihat semacam itu, dirinya menganggap ada unsur kesengajaan yang dibuat. Dan bahkan, sarat dengan muatan politis.
“Terus terang, kami mempertanyakan. Ada apa dibalik pemasangan baliho itu? Kok sangat berani memasangnya tanpa ada gambar bupati,” ujarya.
Selain warga, Anggota DPRD dari fraksi Partai Golkar, M Khuzaeni SE SH, juga menyoal pemasangan baliho tersebut. Dia menilai, pemasangan baliho itu sarat unsur politis. Menurutnya, seharusnya jika memang akan ada himbaun melalui baliho tersebut, tidak perlu ada gambar yang justru akhirnya dapat menuai persoalan. “Ini jelas akan menuai peroalan, karena bupati belum dipecat. Apakah Pemkab tidak melihat dampaknya ?” katanya dengan nada bertanya.
Dia menjelaskan, pemasangan baliho di daerah lain yang bergambar wakil bupati, seperti di Brebes misalnya, berbeda dengan keadaan di Kabupaten Tegal. Pada saat Wakil Bupati Brebes memasang baliho yang memuat gambar dirinya, pada saat itu pula Bupati Brebes sudah divonis bersalah dan mendapatkan hukum tetap. Sementara di Kabupaten Tegal, bupati belum mendapatkan hukum tetap. “Mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan bagi camat atau Pemkab yang sudah memasang baliho itu,” ungkapnya.
Sementara, Camat Balapulang, Suharinto SSos, mengatakan, bahwa pemasangan baliho yang bertuliskan program-program kecamatan dengan memuat gambar wakil bupati dan camat tersebut dilakukan atas inisiatif Forum Komunikasi Camat, bukan atas perintah Pemkab.
“Tidak ada perintah dari Pemkab. Ini adalah inisiatif yang muncul dari forum komunikasi camat se-Kabupaten Tegal. Setiap kecamatan membuat 3 sampai 4 baliho,” kata Suharinto, yang juga menjabat Sekretaris Forum Komunikasi Camat, melalui telepon selulernya.
Terkait dengan keberadaan gambar wakil bupati di baliho tersebut, dirinya menjelaskan, bahwa untuk sementara ini semua kewenangan bupati dilakukan oleh wakil bupati. Selain itu, berdasarkan SK Mendagri, bupati diberhentikan sementara. Karenanya atas inisiatif pihaknya, baliho itu memuat gambar wakil bupati. Karena, menurutnya, justru ketika gambar yang dipampang adalah foto Agus Riyanto, kemungkinan akan muncul persoalan.
“Kami berinisiatif, karena sementara ini semua kewenangan bupati dilakukan oleh wakil bupati. Maka, gambar yang kami pasang di baliho tersebut adalah gambar wakil bupati,” jelasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Baliho-Disoal.html
0 komentar:
Posting Komentar