KENDATI harga BBM batal naik pada 1 April lalu, namun sejumlah kebutuhan pokok belum juga turun. Karenanya, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Bahrun SH, meminta kepada Pemkab agar segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga-harga tersebut. Pasalnya, warga sekitar sangat terbebani dengan kondisi yang saat ini terjadi.
"Menghadapi situasi seperti ini, Pemkab harus tegas terhadap pedagang dan tengkulak yang belum menurunkan harga kebutuhan pokok. Jangan dibiarkan berlarut-larut," tegas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Rabu (4/4).
Apabila Pemkab tidak melakukan operasi pasar, maka tidak menutup kemungkinan harga tersebut tidak akan turun. Alasannya, para pedagang maupun tengkulak tentunya akan senang dengan mencari keuntungan sebanyak mungkin. Karena itulah, sebelum harga-harga kebutuhan pokok membengkak, lebih baik Pemkab melakukan tindakan yang positif.
"Harga sembako harus segera distandarkan. Kasihan para konsumen," ujarnya.Pantauan harga sembako di Pasar Kemantran, harga kebutuhan pokok yang belum turun diantaranya minyak sayur jenis Malinda yang semula Rp 10.000, kini masih Rp 11.200 per kilogram. Kemudian minyak curah jenis sayur semula per kilo hanya Rp 12.500, saat ini naik Rp 1.000 menjadi Rp 13.500 per kg. Sementara harga gula pasir juga masih Rp 11.300 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 10.000 per kg.Harga cabe rawit merah juga masih diatas standar. Jika sebelumnya hanya Rp 38 ribu per kg, saat ini mencapai Rp 40 ribu per kg. Demikian pula cabe merah keriting. Sebelumnya harga jenis cabe ini hanya Rp 8 ribu per kg, sekarang mencapai Rp 11 ribu per kg. Kemudian bawang merah, komoditas ini naik dari Rp 5 ribu per kg menjadi Rp 7 ribu per kg. (yer) Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Turunkan-Harga-Sembako.html
0 komentar:
Posting Komentar