Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, dr Maesy W, selama dua hari kemarin menggelar reses di tiga wilayah. Dalam reses itu, diberikan pula pengobatan gratis kepada warga. Seperti apa?
LAPORAN : YERI NOVEL
Kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari fraksi PDI Perjuangan, dr Maesy W, digelar di Daerah Pemilihan (Dapil) IX antara lain di Kabupaten Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal.
Kegiatan tersebut diawali di Randusanga Kabupaten Brebes dengan menghadirkan 150 orang warga sekitar pada Jumat (30/3). Dan pada kesempatan itu pula, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga menghadirkan Wakil Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti AMd, untuk sekedar melakukan konsolidasi.
Setelah reses itu usai, dr Maesy melanjutkan perjalanannya menemui para kadernya di Kota Tegal pada Jumat sorenya. Perempuan asal Kota Semarang ini, kemudian melakukan pertemuan dengan pergerakan perempuan PDI Perjuangan di wilayah setempat. Acara tersebut digelar di Hotel Karlita Kota Tegal dengan menghadirkan sejumlah kaum perempuan.
Dalam pertemuan itu, dr Maesy mengatakan, melalui konsolidasi Pergerakan Perempuan PDI Perjuangan Dapil IX dan X Jateng, diharapkan bisa menyadarkan kaum perempuan akan hak dan kewajibanya dalam kehidupan berpolitik. Sebab, perempuan juga memiliki hak yang sama dengan kaum pria untuk berpolitik. Bahkan sesuai amanat Undang-undang (UU) Pemilu, kuota perempuan adalah 30 persen. Hanya saja, UU tersebut hingga kini belum bisa dilaksanakan secara maksimal.
"Sudah saatnya kaum perempuan utamanya Perempuan PDI Perjuangan, mampu bersaing dengan Calon Anggota Legislatif (Caleg) laki-laki. Bersaing secara fair, baik dari segi kemampuan maupun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta siap bersaing secara konsep. Sehingga kaum perempuan tidak lagi dipinggirkan, tapi juga memiliki hak politik yang sama dengan kaum laki-laki," kata dr Maesy.
Setelah melakukan konsolidasi dengan pergerakan perempuan PDI Perjuangan di Kota Tegal, dr Maesy menggelar pengobatan gratis di Desa Bongkok Kecamatan Kramat, Sabtu (31/3) siang. Dalam kegiatan tersebut, dr Maesy dibantu oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Tegal (Format). Himpunan ini terdiri dari mahasiswa Unsoed, LP3I, UPS, dan Undip. Pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan untuk umum. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Jumlah pasiennya pun tidak dibatasi.
Menurut dr Maesy, jumlah pasien di Desa Bongkok cenderung menderita kelelahan atau biasa disebut pegal linu. Dalam diagnosanya, pasien tersebut kurang mengkonsumsi vitamin B. Selain kelelahan, ada juga pasien yang menderita penyakit katarak dan penyakit kelumpuhan. Penyakit lumpuh tersebut, disinyalir bawaan sejak bayi atau merupakan penyakit keturunan dari keluarga pasien.
"60 persen pasien mengalami pegal linu. Berarti kalau dianalisa, penduduk disini mayoritas pekerja keras. Dan itu patut dihargai," kata Maesy usai kegiatan berlangsung.
Dalam kegiatan ini, dr Maesy melibatkan sejumlah paramedis yang didatangkan dari RSUD Kardinah Tegal dan RS Pala Raya Mejasem. Pihaknya juga menghadirkan dr H Mohammad Edi Utomo untuk membantu mengobati pasien yang jumlahnya tidak sedikit. Menurutnya, jumlah pasien hampir mencapai 300 orang yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan. "Jumlah pasien yang tercatat, 296 orang," imbuhnya.
Pada kesempatan itu pula, dr HM Edi juga memberikan santunan kepada 30 anak yatim dan orang tua jompo. Santunan diberikan sebelum pengobatan gratis berlangsung. "Santunan tidak banyak, hanya untuk 30 orang saja," ucap Edi singkat. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Reses-Anggota-DPRD-Provinsi-Jateng.html
0 komentar:
Posting Komentar