Rabu, 07 September 2011

Hari Raya Glotak Grebek Syawalan di Griya Santika

SUASANA Masjid Al Ikhlas yang baru 80 persen pembangunannya kelar, Rabu (7/9) kemarin, begitu riuh rendah siang itu. Ya, warga dari 8 RT di RW 3 Perum Griya Santika Desa Pengabean Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, menyesaki ruangan masjid berukuran sekitar 300 meter persegi itu. Selain ingin bermaaf-maafan dihari Lebaran, juga berharap menjadi saksi hidup pengukuhan imam besar Masjid Al Ikhlas.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Imam Besar Masjid Al Ikhlas Ustad Eko Budiharjo SAg diarak mengelilingi komplek perumahan. Iring-iringan jamaah Masjid Al Ikhlas itu disertai seni terbang tradisional yang mayoritas penabuhnya adalah lelaki berumur anggota takmir masjid.
Usai mengelilingi komplek perumahan, selanjutnya Ketua Panitia Grebek Syawalan Hari Raya Glothak Drs Syamsul Mutaasodirin MM atas nama jamaah masjid menandatangani berita acara pengukuhan bersama Kepala Desa Pengabean Farikhi. Pengukuhan ditandai dengan penyematan sorban oleh ketua panitia kepada Ustad Eko Budiharjo. Ustad Eko selanjutnya berhak menyandang nama Ustad Abu Hanan.
“Momentum Hari Raya Glotak ini mengambil makna tujuh hari di bulan Syawal, untuk menghormati ibu-ibu yang kemungkinan saat puasa Ramadhan lalu berhalangan. Sehingga bapak-bapaknya menemaninya dengan berpuasa syawalan,” urai Syamsul yang sehari-harinya menjabat kepala SMKN 1 Slawi.
Sedangkan kenapa memilih glotak sebagai sajian utamanya, Syamsul menegaskan, glotak adalah sajian yang sudah akrab dengan lidah warga Desa Pengabean. Sehingga diharapkan dengan menyantap glotak secara bersamaan, akan menambah erat tali silaturahim antar warga. Kecuali itu, glotak juga merupakan simbol keakraban karena dibuat secara bersama-sama ibu-ibu di 8 RT yang ada di RW3 Desa Pengabean.
Glotak sendiri adalah makanan berupa sayuran yang terbuat dari campuran tempe gembus dan daging kambing. Biasanya disajikan dengan rasa yang sangat pedas dan kuah kelapa kental yang khas. Karenanya, aromanyapun sangat menggoda saat wadah glotak dibuka.
Yang menarik, pembagian glotak yang sudah dibungkus dalam platik dilakukan secara bersamaan. Sehingga tidaklah mengherankan antar jamaah baik tua dan muda laki-laki dan perempuan, saling berebut. Kendati demikian, tiap-tiap jamaah hanya diperkenankan mengambil satu paket yang terdiri dari sayur glotak, nasi, dan penganan lainnya.
“Cara ini bukan berarti kami mau membuat sengsara jamaah. Anda bisa lihat sendiri, jamaah begitu bahagia menikmati hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa,” tutur Syamsul lagi.
Sementara usai dikukuhkan sebagai imam besar dan memimpin langsung rebutan glotak, Ustad Eko Budiharjo alias Ustad Abu Hanan didaulat naik ke lantai dua masjid. Ditemani Ustad Ali, keduanya bersama-sama menjatuhkan uang kertas pecahan Rp 1.000 senilai Rp 500 ribu ke bawah. Kontan jamaah yang mayoritas anak-anak saling berebut untuk mendapatkannya.
Saweran yang dilakukan Ustad Abu Hanan dianalogikan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Apalagi selama ini jamaah anak-anaklah yang mendominasi berbagai kegiatan Ramadan di Masjid Al Ikhlas. Meskipun ada anak-anak yang menangis lantaran terinjak, rebutan saweran itu berjalan relatif lancar.
“Ini semata-mata kami lakukan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Jangan kemudian diartikan macam-macam. Apalagi masjid ini juga masih membutuhkan uluran dari jamaah untuk menyelesaikan pembangunannya,” urai Ustad Eko Budiharjo usai membagikan saweran.
Acara Grebek Syawalan Hari Raya Glotak warga Griya Santika diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama. Rencananya, Grebek Syawalan Hari Raya Glotak ini akan dilaksanakan rutin setiap tahunnya di hari ke-8 Syawal. Tahun depan, takmir masjid juga akan menambahkan kegiatannya dengan khitanan massal yang sudah bisa mulai didaftarkan pesertanya mulai saat ini.
Kepala Dinas Pariwisata (Diparta) Kabupaten Tegal Drs Heru Widiono, mengatakan, kegiatan Grebek Syawalan bisa menambah khasanah wisata religi di Kabupaten Tegal. Diharapkan kedepannya panitia bisa berkoordinasi aktif dengan Diparta agar kegiatan itu bisa menjadi agenda rutin kepariwisataan di Kabupaten Tegal. (yeri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar