Senin, 05 September 2011

Perkiraan Target Pendapatan Gagal

OBYEK Wisata (OW) Pemandian Air Panas Guci yang merupakan OW andalan di Kabupaten Tegal, gagal meraih target pendapatan maksimal pada Lebaran Idul Fitri 1432 H. Hal ini dikarenakan, jumlah pengunjung yang jauh lebih sedikit dibandingkan musim lebaran sebelumnya.
Penurunan jumlah pengunjung OW juga nampak terlihat pada tingfkat kepadatan kendaraan di sepanjang jalur menuju ke OW tersebut. Di sepanjang jalur mulai dari Yamansari sampai ke OW Guci, tidak ada satupun titik kemacetan. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi musim lebaran tahun-tahun sebelumnya. Dimana selalu terjadi kemacetan di beberapa titik.
Sesuai pengamatan di wilayah OW Guci, khususnya di Pancuran 13 yang merupakan pemandian air panas yang dituju wisatawan, jumlah pengunjung tidak terlalu membludag. Kondisi itu diduga karena masyarakat sudah terlalu mengeluarkan banyak biaya untuk keperluan anaknya sekolah, karena belum lama ini tahun ajaran baru. Disamping itu, faktor pengalaman macet saat mengunjungi OW itu, juga diprediksi menjadi salah satu penyebab.
"Padahal kami memprediksi pendapatan masuk sekitar Rp 600 juta selama Lebaran ini. Namun melihat suasana pengunjung, sepertinya predisksi kami itu tidak tercapai," kata Kepala UPTD OW 1 Pengelola OW Guci dan Kalibakung, Imam Sutanto.
Dikatakan Imam, sampai dengan H+3 Sabtu (3/9) dan H+4 Minggu (4/9), jumlah wisatawan tidak sesuai prediksi awal. Padahal dua hari terakhir itu, diharapkan wisatawan yang mendatangi OW Guci akan membludag. Karena hari berikutnya, kantor sudah mulai beraktifitas seperti biasa dan pemudik pun sudah kembali merantau ke kota tujuan.
Menurut dia, di sepanjang jalur menuju OW Guci tidak mengalami kemacetan. Kalaupun ada, hanya di sekitar pasar OW Guci. Hal itupun akibat banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, bukan karena meledaknya jumlah pengunjung.
"Kami tidak bisa berbuat banyak, padahal segala upaya sudah kami tempuh. Termasuk pengamanan wisatawan dengan melibatkan berbagai elemen, sudah kami persiapkan secara matang," ungkapnya.
Sementara, hingga H+7 Lebaran nanti, pihaknya hanya berharap masih ada lonjakan wisatawan lokal, domestik, maupun nasional yang berkunjung ke OW Guci. Sehingga prediksi pencapaian target pendapatan, bisa terpenuhi.
KUDA WISATA
Tidak hanya pengelola OW Guci yang mengeluhkan kondisi tersebut, bahkan pelaku usaha di dalam OW seperti pedagang souvenir maupun pengelola kuda wisata, juga mengeluhkan minimnya pendapatan. "Pendapatan mereka diperkirakan turun sampai 50 persen dibanding Lebaran tahun 2010 lalu," ujar Imam.
Hal tersebut dibenarkan sejumlah pemilik kuda wisata di OW Guci. Begitupun para penyedia jasa kuda wisata yang menyewa kepada pemilik. Secara otomatis dengan sedikitnya penghasilan, mereka juga mendapatkan bagian yang lebih kecil dibanding sebelumnya. "Pada Lebaran tahun 2010, dalam sehari kami bisa mendapatkan Rp 300 ribu. Tahun ini untuk mendapatkan Rp 200 ribu saja, sangat berat," kata Juned (51) salah seorang penyedia jasa kuda wisata.
Menurut dia, meski sudah berupaya berangkat lebih pagi dan pulang lebih sore, namun pendapatan sangat berat untuk bisa mencapai angka Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu seperti tahun sebelumnya. "Dulu kami sehari bisa mendapatkan Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Saat ini abot (berat) mas," ucap Juned pula.
Dikatakan Yanto, pendapatan kuda wisata yang dikelolanya erat kaitan dengan jumlah pengunjung atau wisatawan OW Guci. Untuk Lebaran tahun ini, jumlahnya jauh lebih sedikit. Hal itu terbukti, pengunjung leluasa berjalan pada jalur menuju Pancuran 13. Padahal pada Lebaran sebelumnya, pengunjung selalu berdesakan memadati lokasi OW khususnya di sekitar parkir dan jalur menuju Pancuran 13.
Hal senada diungkapkan Takrib (49). Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan yang terpenting sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengais rejeki. "Mau bagaimana lagi, memang pengunjungnya tidak membludag seperti tahun sebelumnya. Bagi kami, dengan mendapatkan bagian 60 persen dari pendapatan, sudah lumayan. Bisa untuk kelurga," terang Takrib. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

0 komentar:

Posting Komentar