Selasa, 12 Juni 2012

Gelar KB Kesehatan Bhayangkara

Dengan mengambil momentum peringatan HUT Bhanyangkara ke-66, Polres Tegal menggelar bakti sosial KB Kesehatan Bhayangkara yang dilangsungkan dengan menggandeng BPPKB. Seperti apa?

LAPORAN : HERMAS PURWADI
Keluarga Bharagas Polres Tegal melakukan upaya nyata untuk turut berperan aktif mendukung program Keluarga Berencana (KB) di wilayah hukumnya. Yakni dengan menggandeng Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Tegal untuk menggelar bakti sosial KB. Tentunya dari ajang ini sangat membantu BPPKB dalam memenuhi target Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) Peserta Baru ditahun 2012.
Ajang yang digelar selama sebulan penuh selama Juni 2012 itu, nantinya juga bakal ditinjau Polda Jawa Tengah tekait kesungguhan personil menjaring akseptor baru di wilayah kerjanya.
Menurut Kapolres Tegal, AKBP Nelson Pardamean Purba SIK, melalui Paur Subbag Humas Ipda Wahyono, bahwa target yang hendak dibidik dalam kegiatan KB Kesehatan Bhayangkara adalah semua wanita usia subur di wilayah Kabupaten Tegal.
"Sasaran kami adalah pengguna IUD sebanyak 1.435, MOP (Modus Operasi Pria, Red) 287, MOW (Modus Operasi Wanita, Red) 574, dan Implant sebanyak 1.435. Dari pencapaian untuk MOW hingga kini sudah terjaring 285 orang," terangnya disela-sela perhelatan Selasa (12/6) kemarin.
Terpisah Kepala BPPKB Kabupaten Tegal, Dra Indah Winarni MPd, melalui Kabid KB, Sugeng Priyatno, menyatakan bahwa untuk target PPM PB tahun 2012 masih bisa terlampaui berkat rangkaian kegiatan KB Kesehatan yang sempat digelar baik oleh TNI maupun Bhayangkara dalam kesempatan memperingati Hari Jadinya.
Dijelaskannya target PPM untuk tahun 2012 kategori pengguna IUD sebanyak 2.627 akseptor, MOW 1.216 akseptor, MOP 273 akseptor, Implant 6.281 akseptor, suntik 27.414, pil 7.438, dan kondom 1.422 akseptor.
"Khusus dalam pelaksanan MOW Tubektomoi Minilarascopy Anasteri Local (TMAL) yang digelar kali ini kami mematok 100 akseptor baru. Namun dari calon yang sudah masuk, sudah mencapai sekitar 70 akseptor," ujarnya. Ditambahkannya, dari target PPM PB tahun 2012 capain yang kini sudah diraihnya cukup signifikan untuk segera dikejar menuju poin maksimal.
Sementara Ipda Wahyono menuturkan, untuk gelaran KB Kes MOW kali ini pihak Polres sudah menginstruksikan masing-masing Polsek dijajaran untuk memasok 5 akseptor baru. Meski pada kenyataannya masih dirasa sulit untuk menggaet akseptor dengan metode yang satu ini. Hal ini bisa dimaklumi sejalan dengan semakin bervariasinya pilihan ber-KB. Justru yang terjadi di pedesaan, warga masih lebih dominan ber-KB dengan cara suntik dari pada menggunakan sistem MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang terdiri dari IUD, Implant, dan MOW. Fenomena dilapangan ini menjadi sandungan bagi personil untuk menjaring akseptor maksimal dalam gelar KB Kes Bhayangkara tahun ini.
Kabid KB BPPKB, Sugeng Priyatno, tak menampik 'KB Cafetaria' yang ada saat ini membuat warga bisa leluasa memilih. " Kecenderungan masyarakat pedesaan masih condong memilih KB suntik dan menggunakan pil. Butuh pengarahan pada mereka untuk mau berpindah menuju MKJP minimal lewat IUD ataupun Implant. Dengan IUD bisa digunakan selama 8 tahun dan Implant 3 tahun, dibanding dengan suntik yang hanya bertahan 3 bulan saja. Kendala lainnya, rata-rata masyarakat desa malu untuk ber-KB dengan sistem MKJP yang dilakukan di Puskesmas. Hal ini yang membuat perolehan akseptor sedikit mengalami hambatan. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Gelar-KB-Kesehatan-Bhayangkara.html

0 komentar:

Posting Komentar