ABG Terlibat Pemerkosaan Tetap Diproses

Kudus, CyberNews. Aparat Polres Kudus memastikan akan tetap memproses anak baru gede yang terlibat kasus perkosaan di salah satu penggilingan tebu masuk Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae. Meskipun demikian, karena korban dan pelaku sama-sama masih merupakan anak di bawah umur, penanganannya tetap dilakukan dengan mempertimbangkan aspek psikoligis si bocah.
Kepala Kepolisian Resort Kudus, Ajun Komisaris Besar Polisi Raden Slamet Santoso menegaskan, kebijakan tersebut dilakukan karena perbuatan para tersangka dianggap sudah melampaui batas. "Kami akan tetap memproses sesuai ketentuan yang ada," ujarnya, Rabu (10/8).
Ditambahkannya, pihaknya tidak menemukan bukti-bukti penggunaan miras sebelum kejadian yang memilukan itu. Para bocah diduga terpengaruh seorang pelaku yang sudah dewasa, sehingga akhirnya ikut melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Para pelaku juga tidak mengonsumsi minuman keras.
Hingga saat ini, korban Bunga (17 - bukan nama sebenarnya) sudah divisum, sedangkan enam tersangka hingga kemarin masih ditahan. Hanya saja, dia memastikan perlakuan untuk bocah ABG yang ditetapkan sebagai tersangka tetap akan mematuhi aturan main yang berlaku. "Kami tetap memperhatikan aspek-aspek psikologis mereka," ungkapnya.
Terpisah, pemerhati persoalan psikologi dan sosial dari Universitas Muria Kudus, Mochamad Widjanarko, mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu. Ditambahkannya, perilaku menyimpang tersebut tidak hanya terjadi di kota besar saja, tetapi juga mulai merambah ke kota kecil. "Pihak orang tua harus menyadari hal tersebut," imbuhnya.
Salah satu antisipasi, selain pendidikan agama dan moralitas, perlu juga ditanamkan pendidikan kesehatan reproduksi sejak awal. Hanya saja, pihaknya menilai pendidikan kesehatan reproduksi masih belum optimal dilakukan. "Bukan gagal, karena hal tersebut tidak pernah dilakukan," tandasnya.
Kepada korban, dia menyatakan perlunya penanganan psikologis untuk pemulihan trauma. Hal serupa juga perlu dilakukan untuk pelaku yang masih ABG. Karena dibutuhkan komitmen dan partisipasi semua pihak untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.
( Anton WH / CN26 / JBSM )
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/08/10/93250/