Selasa, 03 Mei 2011

Muspida Rakor Dadakan

MUSYAWARAH Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Tegal menggelar rapat koordinasi (Rakor) dadakan di ruang kerja Bupati, Selasa (3/5) kemarin. Rakor itu guna menyikapi sejumlah kondisi aktual. Rapat yang bersifat tertutup ini antara lain diduga menyoroti situasi paska penangkapan terorisme.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Tegal H Agus Riyanto Ssos MM, Wakil Bupati Hery Soelistiyawan SH Mhum, PLt Sekda Kabupaten Tegal Drs Hartanto, Dandim 0712/Tegal, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Slawi, Ketua Kejaksaan Negeri (Kajari) Slawi, dan Kabag Ops Polres Tegal.
Rakor yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB ini sempat menarik perhatian. Karena selain terkesan mendadak, pelaksanaannya beriringan dengan momentum penangkapan tiga orang yang diduga teroris di Areal Pasar Malam PG Pangkah oleh Densus 88, Senin (2/5) pukul 23.00 WIB.
“Ya, mungkin ada kaitannya dengan peristiwa penangkapan teroris itu,” kata seorang sumber di Setda Kabupaten Tegal.
Hal menarik lainnya adalah adanya perangkat LCD yang tampak sudah terpasang beserta seperangkat laptop, sebelum acara dimulai. Perangkat elektronik tersebut diduga untuk kepentingan pemutaran video dokumenter hasil audiensi Pemkab Tegal dengan Bank Jateng, sebagaimana pernah dilakukan saat rapat konsultasi Bupati dengan DPRD beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini sendiri berlangsung hingga menjelang sore. Usai acara, segenap Muspida langsung menuju mobil dinasnya. “Ya ini sebetulnya agenda rutin di tingkatan Muspida. Beberapa materi bahasan memang dibicarakan, dari mulai kesiapan pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Tegal, persiapan Muspida memenuhi panggilan DPRD, hingga menyinggung peristiwa penangkapan terorisme di Pangkah, kemarin,” kata Bupati sambil berjalan menuju mobil dinasnya.
Ketika ditanya soal pemutaran video, orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini justru menjawab secara diplomatis. Bupati justru menyampaikan dukungannya bagi jajaran kepolisian dalam menangani persoalan terorisme yang ternyata untuk kedua kalinya berlokasi di Kabupaten Tegal. “Ah, wartawan tentu lebih tahu. Jadi apa perlu saya jawab ?” tukas Bupati menanggapi soal pemutaran video Bank Jateng.
“Pastinya, kami memberikan apresiasi kepada jajaran POLRI, dalam hal ini Densus 88, yang telah berhasil menelusuri jejak terorisme yang ternyata masih ada di wilayah kita. Kedua, ini sekaligus menjadi catatan bagi kami untuk ikut juga membantu tugas-tugas pengamanan, menjaga kondusifitas wilayah, serta bagaimana membangun kesadaran keberagamaan yang kian kualitatif, sehingga potensi-potensi bagi munculnya fenomena radikalisme agama dapat terantisipasi di tingkat internal kita,” terangnya menutup percakapan.
Sumber Beria : Radar Tegal, 03 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar