Rabu, 22 Juni 2011

Disaat Sang Dalang Didaulat Jadi 'Nahkoda'

Hingar binggar pilkada Kabupaten Tegal memang masih terbilang lama. Namun kerinduan warga desa akan lahirnya sosok 'nahkoda' yang mampu membawa iklim perubahan mendorong paguyuban kades se Kecamatan Dukuhturi mendaulat sang dalang kondang Ki Enthus Susmono. Yang didaulat pun mengkau haru dan memandang inilah proses demokrasi yang sebenarnya. Dimana seorang calon diminta dari warga, dan meraka memilih jalan dukungan semacam itu tidaklah serta merta belaka. Lantas?
LAPORAN : Hermas Purwadi
BERTEMPAT disebuah rumah makan sederhana kawasan Randusangga, Paguyuban kades Kecamatan Dukuhturi memberanikan diri menyampaikan aspirasi dukungan, terhadap Ki Enthus untuk maju dalam bursa calon bupati dalam pilkada mendatang. Ketua Paguyuban Kades Kecamatan Dukuhturi, Sihabudin SAg didampingi wakil dan sekretarisnya Ulul Abror dan Suwarso mengaku dukungan pada diri Ki Enthus semata karena rindunya warga akan hadirnya perubahan dala pola kepemimpinan daerah.  "Saat ini susah mencari figur yang pas untuk membawa kabupaten kearah yang lebih sejahterah. Ki Enthus sebenarnya sudah menjadi pemimpin diantara tokoh-tokoh wayang yang dimainkan menjadi sebuah lakon yang dikehendakinya. Setidaknya bila hal ini bisa diwujudkan dalam situasi riil, bukan hal yang sulit untuk merubah kondisi yang ada sekarang menjadi lebih ideal dengan sentuhan tangan seorang dalang," terang Ulul Abror yang juga menjabat sebagai Kades Debong Wetan tersebut.
Sementara itu Ki Enthus sendiri menanggapi aspirasi dukungan tersebut sebgai awal yang baik. Ini mengingat dukungan tersebut datang dari bawah.  "Pilar pembangunan di Kabupaten Tegal saat ini berawal dari pemerintahan desa. Jadi selanjutnya saya serahkan dsukungan inui pada masyarakat desa," cetusnya.
Dia juga berharap masyarakat Kabupaten Tegal lambat laun bisa menjauhkan diri dari sistem ijon  atau tengkulak dalam proses demokrasi mendatang, karena hal itu sangat berbahaya bagi masyarakat itu sendiri. Dia sendiri dengan lugas menyatakan sudah saatnya masyarakat bergerak melawan kapitalisme yang sangat merugikan rakyat. Dia sendiri mengaku sempat bertanya pada paguyuban kades, namun dia juga akan berkata banyak namun belum saatnya dibeberkan diwaktu sekarang.
Sementara itu ketua Komunitas Jaringan Aspirasi Masyarakat (JAM) yang turut menghadiri penyampaikan aspirasi para kades Teguh Andi Sasono mengaku dukungan deras terhadap Ki Enthus untuk maju dalam bursa pilkada juga datang dari semua lapisan masyarakat Kecamatan Dukuhturi.  "Niatan paguyuban kades untuk kumpul bareng bersama Ki Enthus kali ini semata untuk menyampaikan aspirasi warga dimasing-masing desa yang disampaikan oleh kades. Masyarakat menilai sebagai sosok seniman layak dijadikan tokoh perubahan yang bisa mengemban aspirasi kalangan bawah. Mereka yakin dengan sentuhan ketokohan dibidang seni tersebut perubahan itu bisa diwujudkan secara riil," cetusnya. (*)
Sumber Berita : Radar Tegal, 22 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar