Selasa, 21 Juni 2011

Sejit Kongco di Klenteng Tek Hay Kiong Tegal

SELAMA tiga hari berturut-turut dimulai tanggal 24, 25, 26 Juni 211 Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, bakal menggelar acara ritual Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun. Acara ritual ini bakal dihadiri sekitar 40 kelenteng yang ada di Pulau Jawa.

Masing-masing kelenteng mengirimkan tandu. Tandu sebanyak ini seperti biasa, nantinya bakal diarak dalam acara gotong Toa Pek  Kong.
Sejit ini didahuli dengan acara buka pintu. Seluruh pintu kelenteng menjelang tibanya acara Sejit, kemudian seluruhnya dibuka. Pembukaan pintu ini menandai bakal tibanya para dewa. Karena itu sebelum tiba seluruh pintu kelenteng dibuka, dan untuk pembukaan kelenteng sudah dimulai Senin (21/6).
Selama Sejit ini pintu-pintu kelenteng, baik bagian pintu depan, pintu samping kanan dan kiri dari pagi hingga malam hari terus dibuka. Dari jadual yang sudah disusun, pada Kamis (24/6), akan digelar acara sembahyang yang diikuti seluruh umat Kelenteng Tek Hay Kiong. Esoknya Jumat ( 25/6), dari panitia akan menampilkan musik gamelan. Acara hiburan ini digelar di pelataran kelenteng. Sedang untuk pembukaan musik gamelan dilakukan oleh Wali Kota Tegal H Ikmal Jaya SE Ak.
Hiburan seni tradisional ini menurut Ketua Yayasan Tri Dharma (YTDT) Tegal, Kwee Hong Koen, bakal dilaksanakan malam hari. Setelah itu esoknya, Sabtu (26/6), digelar acara ritual gotong Toa Pe Kong. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun, dan pesertanya datang dari segala lapisan usia. Termasuk masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Kwee Hong Koen menegaskan, acara Sejit yang digelar setiap tahun ini sebagai  sarana menyucikan diri. Selain itu, Sejit untuk menjadikan jiwa ini menjadi lebih tenang, sekaligus menghilangkan dari pengaruh jahat. Karena hidup yang dijalani setiap hari  tidak lepas dari adanya bermacam pengaruh. Baik pengaruh baik maupun tidak baik. Untuk pengaruh tidak baik perlu dibersihkan. Dari sana muncul ketenangan, ketentraman, dan penuh kedamaian.
Selain itu yang penting dilimpahkan keberkahan. "Sejit ini sebagai sarana menghilangkan dari segala pengaruh jahat, atau mensucikan diri. Sehingga diri ini menjadi lebih baik," ucap Kwee Hong Koen mantap.
Sebagai persiapan menyambut tibanya Sejit tandu-tandu, yang nantinya bakal diarak pada acara gotong Toa Poa Kong perlu dibersihkan. Seluruh ornamen yang ada diperbaiki. Termasuk untuk warna catnya.
Perbaikan tandu sebagai singgah sana para dewa, yang mana perbaikan tandu-tandu itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Perbaikan harus dilakukan ahlinya, dan itulah yang selama ini dilakukan di kelenteng. Termasuk Kelenteng Tek Hay Kiong, yang merupakan kelenteng yang usianya sudah ratusan tahun. Dan hingga kini keleteng Tek Hak Kiong, yang merupakan istana terbesar dari kelenteng-kelenteng yang ada di Pulau Jawa. Seperti diketahui keberadaannya benar-benar sangat diperhitungkan.
Terbukti dengan kegiatan yang diadakan rutin setiap tahun. Bahkan dari kelenteng-kelenteng yang ada Kelenteng Tek Hay Kiong ini hampir tak pernah sepi. Selalu saja ramai, dan masyarakat bisa menyaksikan langsung setiap acara  dengan tanpa ada pembatas. Atau jarak. Seperti halanya pasar dimana pengujung, bisa dengan bebas keluar masuk kelenteng tanpa ada yang melarang.  Dan inilah uniknya tempat peribatan bernama kelenteng. (abidin abror)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/21 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar