Minggu, 05 Februari 2012

Pemerintah Didesak Batalkan Pembelian Pesawat Kepresidenan

JAKARTA - Pengelolaan utang oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dinilai amburadul dan mengecewakan. Pasalnya, utang dipakai untuk gaya hidup bermewah-mewah.
”Antara lain untuk memenuhi pembelian fasilitas para pejabat negara seperti pembelian pesawat kepresidenan dengan konsep greenaircraft,” kata Uchok Sky Khadafi dari Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Minggu (5/2).

Menurutnya, alokasi anggaran pesawat kepresidenan yang mencapai Rp 526 miliar berasal dari utang. ”Hal itu bisa dilihat pada 2011. Saat itu, pemerintah berutang Rp 92 miliar dan pada tahun ini pemerintah kembali berutang Rp 339 miliar,” tuturnya.

Anggaran PNPM Mandiri yang berasal dari utang juga mengalami  kebocoran Rp 200 miliar. ”Dengan demikian, jelas bahwa Indonesia memang berutang tetapi hanya untuk dikorup oleh pejabat-pejabat publik,” tandas dia.
Hal yang mengkhawatirkan, pada 2011 pembangunan sarana parkir motor beserta fasilitas penunjang lain di Istana Presiden memiliki pagu anggaran Rp. 12,3 miliar. Alokasi anggaran ini lebih besar empat kali lipat dari anggaran parkir gedung DPR yang mengalokasikan dana Rp 3 miliar.

Uchok menyatakan, bila pada tahun anggaran 2012 jumlah utang Rp 1.937 triliun dibagi 259 juta orang, berarti pemerintah membebankan setiap satu orang penduduk harus membayar atau mempunyai utang Rp 7.478.764. Karena itu, Seknas FITRA bersama Pukat Korupsi FH UGM serta Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa
Tengah mendesak pemerintah melakukan moratorium atau pengajuan keringanan pembayaran utang.

Hedonisme

Pemerintah juga didesak membatalkan pengadaan pesawat kepresidenan. Sebab, pembelian itu hanya membebani bangsa.
”Pembelian pesawat ini bukan suatu kebanggaan, hanya memperlihatkan hedonisme pejabat. Kami juga meminta kepada DPR, khususnya Komisi II, menekan pemerintah untuk membatalkan pembelian pesawat,” tegasnya.
Dia memaparkan, utang Indonesia pada  2010 atau zaman Presiden SBY mencapai Rp 1.677 triliun. Sementara pada tahun anggaran 2011, utang Indonesia Rp 1.803 triliun. Adapun pada 2012, jumlah utang sudah mencapai Rp 1.937 triliun.

”Dengan demikian, utang pemerintah pada zaman Megawati Soekarnoputri ke zaman pemerintah SBY mengalami kenaikan Rp 705 triliun. Sebab, posisi utang pada masa Megawati adalah sebesar Rp 1.232 triliun pada 2003,” ungkapnya. (H28,J22,J13-65) (/)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/06/176164/Pemerintah-Didesak-Batalkan-Pembelian-Pesawat-Kepresidenan

0 komentar:

Posting Komentar