Selasa, 31 Januari 2012

Pemkab Gelar Peringatan Maulid Nabi

BERBEDA dengan hari biasanya. Jika setiap hari Selasa, Pemkab Kabupaten Tegal menggelar pengajian rutin dengan menghadirkan ulama yang ada di wilayah Kabupaten Tegal. Pengajian itu pun hanya diikuti oleh pegawai di lingkungan Setda setempat. Namun, pada selasa (31/1) kemarin, di Pendopo Kabupaten Tegal sangat ramai, karena dalam pengajian tersebut diikuti oleh para kepala badan/dinas/instansi dan camat se-Kabupaten Tegal, dengan menghadirkan penceramah KH Mustahid dari Kota Tegal.
Dalam pengajian yang dibalut dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, mengambil tema “Dengan Maulid Nabi Muhammad SAW kita Tingkatkan Ukuwwah Islamiyyah”. Selain diisi oleh penceramah terkemuka di Tegal, sebelumnya diramaikan dengan pembacaan sholawat yang diiringi dengan rebana dari Tegal.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tegal, H Moch Herry Soelistiyawan SH MHum, mengatakan, pengajian peringatan maulid Nabi merupakan momentum yang sangat tepat bagi kita semua khususnya umat Islam, untuk memperbaharui kembali niat, tekad, dan semangat dalam meneladani perilaku serta perjuangan Nabi Muhammad SAW. Terutama dalam beraktivitas untuk membangun kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang semakin maju, mandiri, damai, serta sejahtera lahir dan batin.
“Diutusnya Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir jaman oleh Allah SWT adalah untuk memperbaiki ahlak umat dari kemusyrikan, kejahiliyahan, kezaliman, kesewenang-wenangan, ke-angkara murka-an, kedengkian, permusuhan, dan tindakan tidak terpuji lainnya,” katanya.
Dikatakan, sebenarnya banyak contoh suri tauladan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti kesabaran serta kehalusan budi Rasulullah dalam mendidik dan menanamkan serta menumbuhkan pemahaman dan kesadaran umat terhadap pentingnya iman dan taqwa terhadap Allah SWT. Hal itu sebagai landasan sekaligus pedoman dalam menjalani hidup dan kehidupan, merupakan bagian yang sangat fundamental yang harus dapat ditiru dan diwarisi bersama.
“Dengan meniru kemuliaan dan keluhuran pribadi Nabi Muhammad SAW, akan menjadikan kita semakin bertambah iman, taqwa, arif, dan bijaksana. Apalagi Nabi memiliki 4 (empat) sifat yang harus kita tiru yaitu Tabligh, Fatonah, Amanah, dan Shidiq,” ungkapnya.
Sementara itu, KH Mustahid dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa jaman jahiliyah disebut sebagai jaman kebodohan. Karena masyarakat pada saat itu tidak mengenal Tuhan yang telah menciptakannya yaitu Allah SWT. “Bodoh saat itu bukan karena mereka tidak berilmu, tapi karena mereka tidak mengenal Tuhan yang telah menciptakannya,” terangnya.
Dikatakan Mustahid, jaman jahiliyah sekarang melebihi jaman jahiliyah sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Kalau dulu, setiap anak yang dilahirkan itu perempuan maka ayahnya sudah menyiapkan liang lahat untuk mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Tapi sekarang lebih sadis dan lebih kejam, karena banyaknya praktek aborsi. Hal itu menandakan jaman sekarang melebihi jaman jahiliyah sebelum Nabi Muhammad SAW itu ada. Jaman sekarang, masih dalam kandungan saja sudah dibunuh dengan cara menggugurkannya, tidak peduli apakah bayi itu perempuan ataupun laki-laki. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pemkab-Gelar-Peringatan-Maulid-Nabi.html

0 komentar:

Posting Komentar