Selasa, 31 Januari 2012

Abdul Hamid Kisyk Mubalig Pemberani dari Negeri Piramida

REPUBLIKA.CO.ID, Masjid 'Ain al-Hayah di Jalan Mishrwa Al-Sudan, Kairo, menjadi saksi perjuangan seorang mubaligh masyhur Mesir sekitar empat dekade lalu. Mimbarnya, yang tak lain adalah 'panggung' sang syekh, merekam jutaan seruan yang mengajak Muslim Mesir mencintai Tuhan, juga hujatan atas berbagai ketimpangan.
Mubaligh luar biasa itu bernama lengkap Abdul Hamid Abdul Aziz Muhammad Kisyk. Ia adalah Muslim terpelajar Mesir yang juga seorang aktivis dan penulis. Lembaran hidupnya penuh dengan coretan perjuangan dan dakwah, juga kurungan penjara.
Banyak sumber mengatakan, Kisyk dikenal karena humornya, kepopuleran khutbahnya, dan penolakannya pada poligami. Di samping itu, ia adalah pembenci ketidakadilan dan penindasan terhadap Muslim dunia serta masyhur karena pendiriannya yang blak-blakan menentang musik.
Abdul Hamid Kisyk lahir di Syubrakhit, sebuah desa dekat Damanhur, pada 1933. Kisyk telah menjadi yatim saat ia belum menginjak usia sekolah. Pada usianya yang kedelapan, ia telah berhasil menghapalkan Alquran. Ia bersekolah di Iskandariyah dan kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo.
Lulus sebagai sarjana teologi, Kisyk bekerja selama beberapa waktu di Kementerian Wakaf Mesir sebagai imam dan khatib masjid. Amanah yang diembannya itu menjadi titik awal aktivitas dakwah Kisyk bagi Mesir.
Lepas dari pekerjaan itu, sejak 5 Mei 1964, ia menjadi khatib independen di Masjid Ain Al-Hayah yang juga dikenal sebagai Masjid Al-Malik. Posisi itu dijalaninya selama 17 tahun hingga 28 Agustus 1981. Kemasyhurannya kian terdongkrak dalam masa itu.
Di luar itu, Kisyk adalah tokoh yang tidak sepakat dengan pemerintahan Presiden Gamal Abdel Nasser. Ia mengalami konflik dalam beberapa persoalan dengan rezim yang berkuasa sejak 1952 hingga 1970 itu. Misalnya, ia menolak memberi fatwa terhadap opsi yang menyetujui vonis mati bagi Sayyid Quthb pada 1966.
Kisyk juga tidak bersedia menjawab pertanyaan tentang kesesuaian antara sosialisme Arab dengan Islam. Melalui sikapnya itu, ia mengidentikkan dirinya sebagai seorang pembangkang di hadapan penguasa yang membawanya pada dunia tahanan.
Sebagai seorang penceramah di Masjid Ain Al-Hayah, Kisyk kerap mengutuk kondisi sosial dan penindasan terhadap organisasi Gerakan Islam di negaranya itu. Hal itu tidak menghentikannya untuk menggunakan pendekatan spiritual bagi kehidupan. Lewat khutbah-khutbahnya, ia juga banyak mengkritisi pemerintahan rezim Nasser. Akibat kritik-kritiknya, ia dimasukkan penjara pada 1965 dan menjalani kurungan besi selama dua setengah tahun.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/abdul-hamid-kisyk-mubaligh-pemberani-dari-negeri-piramida-

0 komentar:

Posting Komentar